Ini yang tidak dilakukan oleh Inter Milan ketika mereka memiliki cukup banyak pemain yang lebih berpengalaman dalam mengeksekusi penalti dibandingkan Lautaro Martinez. Antonio Conte masih memiliki Alexis Sanchez, Christian Eriksen, dan tentunya Romelu Lukaku. Artinya, mengeksekusi penalti juga bukan pekerjaan mudah.
Ketiga, terlepas dari kontroversi atau tidak, penalti juga seperti tendangan bebas. Bahkan, klub seperti Barcelona akan lebih memilih memperoleh tendangan bebas dibandingkan penalti. Karena, mereka memiliki eksekutor setpiece handal pada diri Lionel Messi.
Dari tiga hal tersebut, sebenarnya sudah cukup untuk membuat keberadaan penalti masih bisa diterima dan bahkan melahirkan pujian kepada tim yang berhasil mengkonversikannya sebagai gol dan poin.Â
Hanya, kita juga tak bisa menampik adanya cibiran ketika sebuah klub cukup dan/atau sangat identik dengan hadiah penalti.
Tidak hanya Juventus yang sangat sering memperoleh penalti di sebuah kompetisi, di liga lain pun ada beberapa klub yang nyaris selalu diuntungkan dengan hadiah penalti. Seperti Real Madrid (La Liga), Manchester United (Premier League), Bayern Munchen (Bundesliga), dan Paris Saint-Germain (Ligue 1).
Bahkan, jika dilihat secara statistik** yang tanpa melihat tingkat keberhasilannya, justru klub seperti Lazio dan Villareal juga terhitung sebagai klub yang memperoleh banyak hadiah penalti dalam semusim ini. Namun, mereka nyatanya tak begitu baik dalam memanfaatkan kesempatan itu.
Berbeda dengan klub seperti Juventus, Real Madrid, juga Bayern Munchen yang bisa memanfaatkan hadiah penalti dengan efisien. Artinya, cibiran terkait adanya klub yang sering mendapatkan penalti bisa saja hanya karena terpatok pada hasil dari eksekusi tersebut.
Padahal seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa dalam memperoleh penalti sebenarnya juga sama seperti ketika seorang pemain berada satu lawan satu dengan kiper lawan, yang artinya tinggal menceploskan bola ke gawang. Jika tenang dan tendangannya akurat, pasti gol.
Begitu pun dengan adanya penalti. Sekalipun sudah head to head dengan kiper namun tidak tenang dan mengukur akurasi tendangan dengan tepat, maka hadiah penalti yang sudah diberikan juga akan seperti cairan parfum yang dibiarkan di udara terbuka.
Jadi, jika melihat sebuah klub sering mendapatkan penalti dan memperoleh hasil pertandingannya dengan penalti tersebut, apakah kalian memujinya atau mencibirnya?
Highlight Juventus vs Atalanta (12/7):