Kemenangan atas Real Madrid di babak 16 besar (27/2) sebenarnya tidak begitu mengejutkan. Selain karena, secara skuad kedua klub itu sama-sama memiliki pemain yang berkualitas, keduanya juga memiliki pelatih yang pernah berjaya di ajang Liga Champions.
Namun, idealnya laga itu dimenangkan oleh Real Madrid karena faktor tuan rumah. Selain itu mereka bermain dengan kekuatan terbaiknya, sedangkan Manchester City bertandang tanpa memainkan Sergio Aguero meski si pemain tetap ada di bangku cadangan.
Lalu apa yang membuat Manchester City dapat memenangkan pertandingan dan membawa pulang agregat 1-2 ke Manchester?
Kedua, karena mereka diduga telah memiliki keinginan untuk menebus hukuman tersebut dengan hasil maksimal di musim ini. Mereka memang telah dapat disebut gagal total di Premier League, namun seharusnya nasib mereka dapat lebih baik di Liga Champions.
Baca juga: Haruskah Guardiola ke Juventus?
Bagus, namun hal itu tidaklah cukup jika harus bertemu dengan klub yang ingin menguasai permainan dan memiliki dorongan untuk terus meneror pertahanan El Real secara masif. Gambaran tersebut yang diperagakan oleh Manchester City dini hari tadi yang membuat Sergio Ramos dkk. kesulitan untuk menaklukkan tamunya.
Situasi yang sama dengan dua laga fase 16 besar, Chelsea vs Bayern Munchen dan Napoli vs FC Barcelona. Ini membuat fase 16 besar sudah dihiasi tiga kartu merah dan tentunya menjadi kerugian bagi Real Madrid karena harus bertandang ke Manchester tanpa sang kapten.