Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Borussia Dortmund Surganya Para Debutan

9 Februari 2020   12:34 Diperbarui: 9 Februari 2020   12:29 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain Dortmund, Axel Witsel dan Emre Can beradu argumen dengan wasit. Sumber gambar: Reuters.com

Namun, selain kegagalan yang dibawa pulang oleh tim asuhan Lucien Favre, Dortmund juga membawa pulang hadiah kecil yang cukup berarti, yaitu gol. Salah satu gol yang dicetak Dortmund adalah dari kaki sang pemain baru, Emre Can.

Seolah pulang kampung, Can ternyata tidak gugup dengan permainan di laga tersebut. Dia langsung jadi starter dan mengisi posisi favoritnya; gelandang bertahan.

Di laga ini, Dortmund juga sudah mempercayakan pemain barunya Erling Haaland untuk bermain penuh. Menariknya, Haaland juga melakukan hal yang sama seperti Can. Mencetak gol di laga debutnya beberapa pekan lalu.

Saat itu, apa yang dilakukan Haaland sangat fenomenal. Karena langsung mencetak hattrick. Namun, apa yang dilakukan Can juga tak kalah fenomenal. (baca juga: Tiga Hal Penting bagi Haaland)

Bukan karena mencetak gol dari jarak jauh saja, melainkan momen selebrasinya yang sangat menyiratkan luapan emosi yang dia tahan di balik ketenangannya dalam mengawal lini tengah Dortmund. Ya, dia ingin membuktikan bahwa dirinya seharusnya layak diprioritaskan di tim yang sebelumnya dia bela.

Tim yang mana? Juventus atau malah Liverpool?

Sebenarnya, dua-duanya. Mereka adalah tim besar yang sebenarnya membutuhkan pemain seperti Can. Namun, sayangnya kedua klub besar itu sudah memiliki banyak pemain berkelas di posisi yang dapat dimainkan Can; gelandang bertahan dan bek.

Di Liverpool, Can tentu sulit menggeser menit bermain Virgil van Dijk, bahkan Joel Matip ataupun kini ada Joe Gomes. Ketika maju pun, Can harus bersaing dengan Jordan Henderson dan Fabinho. Apakah Can hanya berpikir soal meraih gelar saja tanpa pernah bermain?

Begitu pula di Juventus. Can tentu sudah merasakan manisnya gelar liga bersama La Vecchia Signora. Suatu hal yang belum dirasakan di Liverpool, saat itu. Tentu, dia tidak mampu memprediksi jika Liverpool akan berpesta di Liga Champions musim lalu (2019) dan di musim ini akan menyongsong trofi Premier League.

Dia seperti banyak pemain lainnya yang sedari kecil selalu ingin bermain bola. Sesimpel itu. Dia juga ingin tetap berada di lapangan, berkeringat, dan mencapai hasil dari apa yang sedang dia perjuangkan -tidak berpangku tangan pada rekannya.

Itulah yang membuat dirinya harus pergi, lagi. Menariknya, pelabuhannya adalah kompetisi yang pernah dia mainkan, Bundesliga. Disanalah dirinya membangun potensi untuk menjadi pemain pilihan pelatih-pelatih top, termasuk Jurgen Klopp yang juga merupakan alumni Bundesliga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun