Namun, sayangnya persaingan antara Ibrahimovic dengan penyerang-penyerang Inter Milan tidak berlangsung lama. Karena si pemain memilih hengkang ke Paris St. Germain dan cukup lama (2014-2016) menjadi tumpuan klub kaya asal Prancis tersebut.
Faktor pengalaman dan kualitas memang membuat Zlatan selalu dibutuhkan oleh setiap tim yang dibela. Termasuk oleh bekas klubnya, AC Milan. Di musim 2019/20 ini adalah momentum kembalinya Ibrahimovic ke panggung Serie A dan bersama AC Milan. Mengapa harus AC Milan?
Pertama, karena AC Milan saat ini sedang kehilangan figur sentral, khususnya di atas lapangan. AC Milan di masa kini sudah tidak memiliki sosok seperti Andrea Pirlo, Ricardo Kaka, apalagi Alessandro Nesta dan Paolo Maldini.
Bahkan, pemain yang dikenal memiliki leadership seperti Leonardo Bonucci juga enggan bertahan di Milan dan membuat Milan semakin kurang mampu untuk mengelola mentalitas dalam bertanding. Termasuk dari segi pelatih yang sejak kepergian Massimiliano Allegri, mereka tidak mampu lagi mendaratkan pelatih yang mampu menggaransi kemenangan.
Sosok yang dikenal tegas seperti Gennaro Gattuso saja juga gagal mengangkat bekas timnya menjadi klub papan atas. Sehingga, klub ini sangat butuh sosok yang bermental pemenang dan tentunya dapat disegani oleh pihak internal klub tersebut, khususnya para pemain. Sosok itulah yang kemudian tepat diperankan oleh Zlatan Ibrahimovic.
Alasan kedua adalah tidak ada lagi klub yang sangat membutuhkan Zlatan Ibrahimovic, khususnya dua bekas klubnya, Juve dan Internazionale. Kalaupun ada, mereka adalah klub yang belum pernah menerima kontribusi Zlatan seperti Bologna yang dikabarkan tertarik untuk merekrut eks Ajax Amsterdam tersebut. (Goal.com)
Mengapa bisa demikian?
Karena, dua klub yang pernah dibela Zlatan kini sudah memiliki figur-figur kuat yang dapat membawa timnya masing-masing mencapai target tinggi. Juventus sejak dilatih Antonio Conte pada 2011, dapat menjelma sebagai klub juara, termasuk kini yang sudah berada di tangan pemenang Liga Eropa 2019, Maurizio Sarri.
Begitu pula dengan Inter Milan yang kini dilatih Antonio Conte dan mulai menunjukkan tanda-tanda kembalinya sinar kubu biru Milan sebagai klub papan atas Serie A. Saat ini, Inter dapat disebut sebagai pesaing sengit Juventus dalam berburu scudetto.