Awalnya Leicester City terlihat sangat tangguh di paruh pertama Premier League musim 2019/20. Bahkan, mereka mampu mencetak skor telak, 0-9 saat melawat ke markas Southampton di paruh pertama musim. Namun, pada kenyataannya mereka tidak mampu tampil konsisten khususnya di peralihan tahun 2019 ke 2020 (Desember-Januari).
Malah, Leicester City terkesan memiliki target tersendiri, yang artinya mereka tidak peduli lagi dengan harapan publik untuk terlibat dalam persaingan memperebutkan gelar juara Liga Inggris -agar seru.
Memang, bisa dimaklumi jika Leicester punya target sendiri. Karena mereka awalnya diremehkan untuk dapat menyamai torehan spesial mereka yang pernah juara tahun 2016 lalu. Meski masih ada Jamie Vardy dan Kasper Schmeicel, Leicester dianggap hanya seperti seseorang yang mampu menggebrak meja di sebuah ruangan penuh orang, tetapi tidak memberikan dampak apa-apa terhadap ruangan tersebut.
Akan tetapi, kehadiran Brendan Rogers sebagai manajer The Foxs, mulai membuat Leicester City dapat dikatakan membaik. Bahkan, mereka kini berada di zona papan atas klasemen sementara dengan torehan 45 poin.
Artinya, mereka sudah pasti bertahan di Premier League. Karena, patokan matematis untuk bertahan di Premier League adalah minimal meraih 40-45 poin. Seperti yang pernah diungkapkan oleh Claudio Ranieri saat membawa Leicester juara liga dengan mengumpulkan 81 poin. (ESPNFC.com)
Dalam 5 pertandingan terakhir, Leicester City kalah 3 kali. | Tangkapan layar/Google/Premier League 2019/20
Meski demikian, seiring berjalannya waktu, momentum kebangkitan sang mantan kampiun Liga Inggris itu justru mulai diragukan. Selain karena gagal mencegah
Liverpool menang ketika duel di lanjutan pekan liga (27/12), mereka juga harus menelan kekalahan kelimanya di musim ini Sabtu kemarin (11/1).
Skor dan statistik pertandingan. | Tangkapan layar/Google/Premier League 2019/20
Ironisnya, mereka takluk di kandang sendiri dari klub yang sedang garang-garangnya di beberapa pekan terakhir. Klub itu adalah Southampton. Tim racikan manajer
Ralph Hasenhuttl itu ternyata memang sangat merepotkan tim-tim di Liga Inggris, khususnya bagi penyandang klub
Big Six -sebelumnya mereka mengalahkan Tottenham Hotspur.
Keberadaan Leicester City di tabel kedua klasemen sementara (sebelum pertandingan digelar), tentu membuat sasaran "tembak" The Saints juga ke King Power Stadium. Terbukti, Dany Ings dkk mampu tampil trengginas dalam meneror pertahanan tuan rumah dan sukses menaklukkan The Foxs dengan skor 1-2.
Danny Ings mencetak gol kedua Soton. | Goal.com
Kemenangan itu tak hanya membuat Soton menjauhi papan bawah (posisi 12), namun juga mampu menyamai poin Arsenal yang saat ini berada di zona 10 besar dengan 28 poin. Artinya, tim kuda hitam yang kini patut diwaspadai selain Wolves dan Crystal Palace adalah Soton.
Southampton panen poin di 5 laga terakhir. | Tangkapan Layar/Google
Bagi Leicester, modal kemenangan telak di pertemuan pertama tak mampu diulangi Maddison dkk. Justru mereka seperti mendapatkan pembalasan yang setimpal dari sang lawan. Mereka pun terkapar di rumah sendiri dan semakin jauh dari Liverpool. Bahkan, dengan kekalahan itu mereka kini harus rela digusur
Manchester City. Karena
The Citizens sukses meraih kemenangan telak 1-6 atas tuan rumah Aston Villa (12/1). (
Okezone.com)
Klasemen sementara dengan fokus pada torehan poin 9 klub teratas. | Tangkapan layar/Google
Artinya, kini Leicester tak lagi dapat dimasukkan sebagai perebut gelar juara. Karena mereka mulai labil, sedangkan Manchester City semakin stabil dan tentunya ada target bagi anak asuh Pep Guardiola untuk mempersulit Liverpool dalam upaya menggenggam trofi modern Premier League -meski jarak poinnya sangat jauh (14 poin).
Lihat Bola Selengkapnya