Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menyongsong Tahun 2020 dengan 5 Hal dari Lionel Messi

27 Desember 2019   07:15 Diperbarui: 28 Desember 2019   14:12 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak hanya figur dari politik atau pemerintah yang dapat menginspirasi banyak orang. Figur dari lapangan bola pun dapat memberikan inspirasi tersendiri bagi orang-orang yang cukup mengenalnya. Apalagi banyak pesepakbola seringkali memberikan inspirasi berupa semangat dan kerja keras.

Setelah beberapa hari lalu kita dipenuhi dengan kabar dan tulisan-tulisan tentang pesepakbola nasional, Bambang Pamungkas. Kini, ada pemain tenar yang juga selalu memberikan inspirasi ke ratusan juta anak kecil dan pemain bola dunia lainnya. Yaitu, Lionel Andres Messi.

Pemain yang akrab disapa Leo atau Messi ini seringkali menghadirkan catatan-catatan menarik menjelang akhir tahun. Seperti di tahun 2019 ini yang tinggal beberapa hari lagi akan terlampaui. 

Pemain asal Argentina ini menuntaskan kalender 2019 dengan capaian gelar Ballon d'Or keenamnya dan mengumpulkan 50 gol dalam setahun.

Capaian ini jelas fantastis dan pasti membuat banyak pesepakbola lain berupaya keras untuk menyamai torehannya. Seperti Cristiano Ronaldo yang sebenarnya merupakan kompetitor abadinya. Mengingat pemain asal Portugal itu selain juga sangat produktif dalam mencetak gol, dia merupakan peraih 5 Ballon d'Or.

Sehingga, tidak mengherankan jika membicarakan Messi pasti juga akan menyinggung atau setidaknya membayangkan Ronaldo. Bahkan, meski kapten timnas Portugal itu telah pindah ke Juventus, dirinya masih dikaitkan dengan Messi. Begitu pula sebaliknya.

Namun, kali ini kita hanya akan fokus pada Messi. Karena, ada 5 hal menarik yang dapat kita ketahui dan dapat memberikan kita pandangan nyata tentang bagaimana caranya menyusun misi dan merealisasikannya di tahun 2020. Apa saja?

Messi tidak hanya mahir cetak gol lewat open play, namun juga lewat set piece. (Forbes.com)
Messi tidak hanya mahir cetak gol lewat open play, namun juga lewat set piece. (Forbes.com)
Pertama, konsistensi. Menjadi pemain sepak bola profesional apalagi membela klub sebesar Barcelona, tentu perlu adanya konsistensi terhadap performa di lapangan. Inilah yang selalu mampu ditunjukkan oleh Messi.

Meski secara kolektif Barcelona tidak sepenuhnya moncer di setiap musim, namun secara individu Messi selalu mampu menunjukkan konsistensinya. Bahkan, meski dirinya juga tak serta-merta jauh dari kecaman publik. Salah satu contohnya ketika dirinya selalu gagal membawa timnas Argentina juara di berbagai ajang.

Sebagai kapten tim dan pemain yang membela tanah airnya, tentu prestasi bersama timnas akan selalu diinginkan. Namun, ketika usaha sudah dilakukan dan hasil tidak sepenuhnya memihak, maka apa yang harus dilakukan?

Menerima. Itulah yang dilakukan Messi. Dia selalu berupaya menerima kegagalannya lalu berupaya bangkit, dan di akhir tahun selalu menunjukkan konsistensi, meski itu "hanya terlihat" untuk Barcelona.

Kedua, mengetahui standar. Messi tahu bahwa standarnya adalah mampu mencetak banyak gol. Bahkan, catatan impresifnya yang paling besar dimulai pada tahun 2010 dengan raihan 60 gol!

Dari jumlah gol sebanyak itu, Messi mencoba untuk mempertahankannya dan bahkan mampu menambah catatan golnya dalam setahun pada 2012 dengan 91 gol! Fantastis!

Seiring berjalannya waktu, produktivitasnya tetap terasah dan dia tahu kapasitasnya ada di mana, dan itu dapat dilihat dari jumlah golnya selama 10 tahun terakhir. Messi hampir selalu mampu mencetak gol di angka 50-an per tahun. Artinya, dia tahu bahwa itulah standarnya.

Tak ada lagi Ronaldo di El Clasico 2019/20. (Gilabola.com)
Tak ada lagi Ronaldo di El Clasico 2019/20. (Gilabola.com)
Ketiga, masih memiliki motivasi. Ketika Cristiano Ronaldo hengkang dari La Liga, Messi juga digadang-gadang akan menyusul keputusan CR7. Namun, pada kenyataannya Leo masih bertahan di Camp Nou.

Messi terlihat masih haus gol, dengan catatan 101 gol dalam dua tahun terakhir. Artinya, Messi tanpa Ronaldo "di dekatnya" tetaplah Messi yang sama. Dia selalu ganas dan ada satu hal yang perlu diketahui, yaitu kemahirannya mencetak gol dengan tendangan bebas.

Dalam dua tahun terakhir, Messi menunjukkan kapasitas luar biasanya dalam mengeksekusi tendangan bebas, dan itu menjadi bagian dari produktivitas golnya sampai saat ini. Artinya, dia masih mengelola motivasi dengan cara mengasah kemampuannya untuk dapat bermain lebih baik lagi (baca: konsisten).

Keempat, mencari sosok kompetitif di La Liga. Setelah Ronaldo bermain di Serie A, Messi mulai terlihat kehilangan pesaing kuat. Namun, bergabungnya Antoine Griezmann ke Barcelona, membuat Messi terlihat seperti menemukan sosok kompetitif.

Griezmann menjadi pembelian mahal Barcelona di awal musim 2019/20. (Reuters.com)
Griezmann menjadi pembelian mahal Barcelona di awal musim 2019/20. (Reuters.com)
Memang, Griezmann tidak menjadi rival sengitnya seperti di musim sebelumnya saat pemain Prancis itu masih ber-jersey Atletico Madrid. Namun, dengan sokongan pemain-pemain yang ada di Barcelona, secara perlahan Griezmann mulai adaptif dan menunjukkan kapasitasnya seperti di Atletico.

Golnya ke gawang Inter Milan di Giuseppe Meazza dan ikut berpesta gol ke gawang Alaves, membuat Griezmann terlihat akan menjadi pesaing sepadan bagi Messi. Secara kolektif, performa Griezmann bagus bagi Barcelona.

Karena mereka terlihat akan memiliki trio subur lagi seperti MSN (Messi-Suarez-Neymar) yang pernah membuat Barcelona merengkuh trofi Liga Champions 2015.

Mulai padunya permainan Griezmann dengan para pemain Barcelona juga memberikan dampak positif bagi Messi secara individual. Karena sebagai pemain yang selalu ingin tampil maksimal, dia butuh adanya pesaing yang sepadan dan itu tidak masalah jika ada di timnya sendiri. Karena, moncernya Messi dan Griezmann bisa membuat Barcelona (diharapkan) kembali menakutkan bagi lawan-lawannya.

Poin kelima atau yang terakhir adalah dapat diandalkan dan dipercaya. Meski Messi tidak mampu memberikan trofi ke timnas Argentina (senior), Messi tetap dapat diandalkan, apalagi di Barcelona.

Bahkan, dengan rentetan gol yang sebanyak itu -524 gol selama 10 tahun terakhir- Messi tentu sangat dibutuhkan oleh Barcelona untuk tetap bertaji, baik di kompetisi domestik maupun Eropa.

Messi pamerkan trofi Ballon d'Or di laga kontra Mallorca. (Standard.co.uk)
Messi pamerkan trofi Ballon d'Or di laga kontra Mallorca. (Standard.co.uk)
Sedangkan publik juga dapat memercayai kapasitas Messi yang masih belum bisa dianggap telah habis. Terbukti, dengan 50 golnya di 2019 ini, Messi masih dapat dipercaya untuk merengkuh gelar keenamnya sebagai pemain terbaik dunia, Ballon d'Or.

Setelah "si bola emas" sempat mampir ke tangan Luka Modric, akhirnya Messi dapat kembali membawa pulang bola itu dan memamerkanya ke publik Camp Nou. Padahal dalam dua tahun terakhir ini, sepak bola Eropa sudah mulai mampu menghadirkan banyak pemain hebat.

Seperti Virgil van Dijk dan Mohamed Salah di Liverpool, Eden Hazard di Chelsea yang kini membela Real Madrid, dan tentunya Griezmann yang digadang-gadang pantas untuk mendapatkan tongkat estafet dari Messi.

Namun, Messi tetaplah Messi. Dia masih mampu mencetak banyak gol. Masih mampu diandalkan timnya, dan tentunya masih sangat merepotkan bagi lawan-lawannya. Jika dulu Messi dikenal jago mencetak gol dengan aksi dribbling yang luar biasa, maka kini kita sering disuguhkan gol-gol cantik dari set piece.

Itulah Leo Messi. Melalui 5 catatan tersebut, kita setidaknya tahu tentang apa yang dapat dan perlu dilakukan untuk menjadi individu yang tepat di tahun 2020 nanti. 

Membangun konsistensi, mengetahui kapasitas diri sendiri, masih termotivasi, tidak enggan untuk mencari sosok yang menginspirasi, dan tentunya dapat diandalkan juga dipercaya oleh orang-orang di sekitar kita.

Jika lima hal tadi dapat dilakukan, maka tahun 2020 nanti akan memberikan hasil yang berkesan bagi diri masing-masing. Memang, tidak harus menghasilkan "mission perfect". Namun, setidaknya ada beberapa misi yang selesai, terukur, dan dapat diterima karena sudah diketahui standarnya seperti apa.

Mengetahui kapasitas diri sendiri itu sangat penting, agar kita tidak mudah kecewa ketika tahun akan berakhir dan akan berganti ke tahun berikutnya yang biasanya akan menghadirkan banyak tantangan baru. Jika kita tahu kapasitas kita seberapa, maka lakukan sesuai kapasitas tersebut.

Apabila ada peluang untuk menambah hasil yang maksimal, lakukan. Jika memang tidak ada, kembalilah ke masa di mana kita tahu bahwa itulah hasil yang harus kita dapatkan.

Seperti Messi yang masih tahu bahwa dirinya harus mampu mencetak banyak gol dan perlu mempertahankannya sebelum kemampuannya benar-benar berkurang di masa depan.

Ilustrasi. (123rf.com)
Ilustrasi. (123rf.com)
Jadi, sudah siapkah untuk menyongsong tahun 2020?

Malang, 27 Desember 2019
Deddy Husein S.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun