Memang ini akan terlihat seperti pola kerja pebisnis -ada risiko. Namun, tanpa adanya keberanian mengambil pola semacam ini (menjadi tuan rumah event olahraga), Indonesia selamanya hanya akan menjadi negara penghasil penggemar Meet n Greet.
Padahal dengan kapasitas wilayah Indonesia yang luas, mengapa tidak untuk menjadi tuan rumah event olahraga? Jika Monaco saja bisa, mengapa tidak untuk Indonesia?
Kira-kira, bagaimana dengan Anda, apakah Anda setuju jika anggaran pendidikan Indonesia tinggi tapi anak-anak/adik-adik kita masih banyak yang lebay -sering melawan didikan gurunya?Â
Atau, memilih melihat banyak fenomena anak-anak/adik-adik kita struggle dalam menempuh pendidikan, tapi nama Indonesia dikenal sebagai tuan rumah event olahraga terbaik di dunia dan membuat Indonesia kian maju?
Malang, 14 November 2019
Deddy Husein S.
Referensi:
Kompas.com, CNNIndonesia.com, dan Timesindonesia.co.id.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H