Ini adalah pengalaman kedua kali penulis mengikuti upacara kemerdekaan di luar kota. Biasanya penulis mengikuti upacara kemerdekaan di tempat asal. Itupun ketika masih menyandang status sebagai siswa (SD, SMP, SMA). Sehingga, pasca lulus "S3", penulis hampir tidak pernah lagi mengikuti upacara kemerdekaan.
Terakhir mengikuti upacara kemerdekaan adalah tahun 2017. Kala itu, penulis masih berada di kawasan KKN (Kelompok Kerja Nyata). Sehingga, harus berpartisipasi di upacara kemerdekaan yang digelar di wilayah kecamatan tempat KKN saat itu.
Kini, Indonesia sudah menempuh usia yang ke-74 tahun. Di tahun 2019 ini, penulis akhirnya kembali mendapatkan kesempatan mengikuti upacara kemerdekaan yang berlokasi di daerah Blitar. Tepatnya, di tempat wisata Keboen Kopi Karanganjar, Kabupaten Blitar.
Diikuti oleh berbagai kalangan dan daerah, penulis menjadi bagian dari peserta upacara tersebut. Tentunya menjadi suatu kebanggaan. Apalagi dapat bertemu dan berkenalan dengan orang-orang hebat di sana.
Kesempatan ini tak lepas dari penawaran rekan penulis yang juga merupakan seorang penulis handal yang bernama Mega Yohana. Beliau merupakan "penjaga" komunitas menulis kreatif bernama "Kastil Mimpi".
Beliau dikenal sebagai penulis dari karya yang berjudul Bara Kesumat. Novel ini diterbitkan oleh Loka Media dan masih dapat dicari di toko buku ataupun di toko online. Kebetulan, penulis juga dapat berkenalan dengan beliau melalui sebuah forum kreatif -sekitar akhir tahun 2018. Dari sanalah muncul tawaran untuk ikut acara sakral yang diselenggarakan di Blitar.
Blitar adalah domisili beliau, maka ketika sampai di sana, penulis (dan teman) juga mendapatkan bantuan dari beliau (bersama suaminya) untuk mencapai lokasi. Setelah sampai di lokasi, penulis mendapatkan kesempatan untuk mengikuti "malam renungan" yang diselenggarakan di tempat yang sama.
Malam renungan juga merupakan acara yang sudah lama tak diikuti lagi oleh penulis. Terakhir kali mengikuti malam renungan, atau jika bahasa agamisnya adalah "malam tirakatan" sekitar tahun awal saat menjejak masa SMA.
Sehingga, pada malam renungan tersebut, penulis mendapatkan nuansa yang berbeda sebagai pribadi yang lebih ingin tahu tentang apa makna kemerdekaan dan bagaimana cara merawat kemerdekaan negara ini. Di acara inilah, penulis mendapatkan kesempatan yang bagus untuk mengetahui pemikiran-pemikiran dari orang-orang yang berlatarbelakang akademik maupun profesional. Khususnya, dalam melihat fenomena-fenomena yang ada di Indonesia saat ini.