Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Masa Depan Frank Lampard Masih Cerah

15 Agustus 2019   18:59 Diperbarui: 15 Agustus 2019   19:05 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Debut yang mengecewakan bukan akhir dari karir sang mantan gelandang The Blues di Stamford Bridge. (Bbc.co.uk)

Mungkin di awal musim 2019/20 atau tepatnya sebelum pekan pertama England Premier League (EPL) dimulai, nama Ole Gunnar Solskjaer "difavoritkan" menjadi pelatih pertama yang dipecat. Namun, kali ini nama Frank Lampard yang justru mulai diisukan untuk menjadi pelatih pertama yang akan terdepak dari klubnya; Chelsea.

Hal ini tak lepas dari dua pertandingan kompetitif pertama yang dihadapi oleh Chelsea di awal musim dengan menghadapi Manchester United (MU) di pekan pertama EPL dan UEFA Super Cup dengan melawan Liverpool, sang juara Liga Champions (UCL). Di laga melawan MU, Chelsea harus takluk 4-0 dan menjadi laga kedua EPL yang menghasilkan skor telak pasca kemenangan Manchester City atas West Ham (5-0).

Baca juga: Arti 4 Gol di Old Trafford Bagi Solskjaer dan Lampard (Hendro Santoso)

Kekalahan telak ini menjadi debut tragis bagi Lampard yang baru saja naik kasta dari EFL ke EPL. Dia memang menjadi nama favorit untuk melatih "The Blues" pasca karir singkat nan sensasionalnya bersama Derby County. Hal ini tak lepas dari kegagalan Chelsea mempertahankan Maurizio Sarri pasca final Liga Europa (UEL) 2019.

Nyaris tidak ada nama yang menarik untuk digaet Chelsea, kecuali jika Roman Abramovich ingin mendaratkan kembali pelatih asal Italia lainnya. Pelatih itu adalah Massimilliano Allegri. Eks Juventus itu dipastikan tidak memiliki klub pasca jabatannya diambil alih oleh Sarri.

Namun, saat itu Chelsea tidak punya banyak waktu untuk memberikan tempat kepada Allegri. Sehingga, Lampard adalah solusi tepat nan cepat bagi mereka. Keputusan ini terbilang penting agar masa persiapan Chelsea (untuk musim 2019/20) tidak terganggu oleh saga kepelatihan.

Hal ini juga dapat dikorelasikan dengan jadwal Chelsea yang tidak begitu kondusif saat di awal musim, yaitu bentrok dengan dua rival di momen penting. Pertemuan dengan MU jelas penting, karena setiap klub membutuhkan start bagus agar dapat membangun kepercayaan diri. Selain itu, jika mampu mengalahkan rival sesama pemburu trofi, juga akan meringankan beban mereka ketika harus dihadapkan pada perolehan poin yang sengit (di akhir musim).

Namun start bagus di EPL itu dimiliki oleh MU dengan Solskjaer yang di bursa transfer sangat fokus dengan perbaikan di lini belakang (ada Harry Maguire). Hasil kerja itu rupanya dapat memberikan dampak di laga besar tersebut. Kemenangan MU (dengan tanpa kebobolan) pada akhirnya memberikan mimpi buruk dini kepada Chelsea yang memang musim ini tidak mampu merekrut pemain baru (kecuali Mateo Kovacic).

Alasan kepasifan Chelsea dalam merekrut pemain baru memang dapat menjadi bagian dari start buruk Lampard di Stamford Bridge. Namun, apa yang dialami Chelsea juga nyaris sama dengan Liverpool yang di bursa transfer musim panas ini tidak banyak merekrut pemain baru. Hanya ada nama Adrian yang paling menonjol meski si pemain bergabung tanpa ditebus dengan biaya transfer (free agent).

Namun, apa yang dilakukan Liverpool lagi-lagi dapat menjadi poin krusial bagi mereka ketika bertemu dengan Chelsea di Piala Super Eropa. Memang, awalnya Chelsea terlihat akan mampu mengalahkan Liverpool. Klub London Barat itu mampu unggul terlebih dahulu lewat gol yang dilesakkan eks Arsenal, Olivier Giroud.

Kedudukan kemudian kembali sama kuat ketika Sadio Mane berhasil membobol kiper mahal, Kepa Arrizabalaga. Bahkan ketika di masa babak tambahan waktu, Liverpool berhasil unggul dengan gol kedua pemain Senegal tersebut. Namun, Chelsea sepertinya cukup beruntung ketika wasit Stephanie Frappart menunjuk titik putih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun