Sebenarnya, mendapatkan gaji bukan lagi hal baru dalam kehidupan pribadi penulis. Namun, sebagai orang yang mulai mencoba menekuni bidang kepenulisan, ini adalah hal pertama yang didapatkan sebagai penulis. Tentu rasanya akan berbeda dengan gaji-gaji yang lain. Karena ini adalah pendapatan yang diperoleh murni dari bidang yang sedang sangat digandrungi dalam beberapa bulan ini.
Tentu, rasanya juga naif jika tidak menginginkan gaji dalam bidang yang digemari. Karena tidak sedikit kegemaran bisa menjadi bidang profesional dan memperoleh keuntungan materi dari sana.
Sebut saja sepakbola yang sebenarnya disebut-sebut hobi yang sangat menggiurkan oleh banyak orang.
Mereka mengatakan (dengan enteng) bahwa para pesepakbola itu sangat enak hidupnya, karena dapat memperoleh pendapatan ketika kegemaran itu dialihkan ke ranah profesi.
Sama halnya dengan kepenulisan. Hobi menulis juga dapat dijadikan sebagai profesi yang kemudian dapat menghasilkan pendapatan bagi orang-orang yang menekuninya dan siap menjadikannya sebagai profesinya. Meskipun, penulis belumlah pantas disebut sebagai penulis yang profesional.
Namun, dengan keberanian menerjunkan diri pada rutinitas menulis setiap hari dan tidak menyerah untuk dapat menghasilkan tulisan-tulisan yang menarik, itulah yang membuat penulis berani menempatkan diri sebagai penulis yang berhak mendapatkan hasil jerih-payahnya.
Besar dan kecil nominalnya tidak menjadi permasalahan. Karena, itu juga dilatarbelakangi oleh kualitas tulisan yang terkadang bagus dan terkadang tidak.
Sama seperti bidang-bidang profesional yang lain. Penulis juga perlu meningkatkan mutu dan kuantitas dalam menulis ketika ingin memperoleh penghasilan yang lebih.
Begitu pula sebaliknya, tulisan yang biasa dan tidak intensif (rutin), juga akan mempengaruhi jumlah penghasilannya. Sungguh, suatu hal yang sangat lumrah dan sewajarnya dipahami oleh semua orang termasuk penulis.
Namun, di sini penulis lebih fokus pada sensasi yang dibayangkan ketika mendapatkan gaji pertamanya sebagai penulis. Karena, baru kali ini, penulis mampu secara konsisten dapat menghasilkan tulisan-tulisan, baik dalam hitungan per hari, per dua hari, atau per minggu.
Bahkan, bisa dikatakan ini adalah intensitas yang luar biasa dimiliki oleh penulis, ketika (penulis) yang lain masih "angot-angotan" dalam menulis.