Albiceleste -julukan lain Argentina- disebut-sebut akan kembali tampil buruk jika kembali menghadapi tim sesama Latin. Hal ini dapat dilihat dari dua laga pertama yang dilalui Argentina. Mereka hanya mampu memetik 1 poin. Mereka pun hanya berhasil menang saat melawan Qatar yang notabene (pasti) belum terbiasa menghadapi permainan Aguero cs.
Dari sinilah keraguan akan perjalanan Argentina dapat kembali menyentuh partai final -seperti di edisi sebelumnya- tetap ada. Apalagi lawan mereka adalah tim yang tak kalah suskes di Copa America, khususnya Chile yang mampu mengalahkan Argentina di final edisi sebelumnya.
Argentina tidak hanya butuh permainan maksimal dari Messi, Aguero, Angel Di Maria, ataupun pemain lain. Namun, Argentina perlu adanya keajaiban.Â
Uniknya, keajaiban itu adalah yang disebut kerja sama. Kerja sama tim dinilai oleh beberapa pihak sedang menjadi PR besar bagi timnas Argentina saat ini -bahkan sejak Piala Dunia kemarin.
Hal ini dapat disinyalir dari keberadaan pemain-pemain bernama besar (di klubnya masing-masing) yang sepertinya saling membesarkan egonya untuk dapat dilihat oleh publik penikmat sepakbola.Â
Argentina yang tidak hanya Lionel Messi saja yang terbaik, kemungkinan telah menimbulkan konflik terselubung. Inilah yang dapat menjadi permasalahan bagi timnas Argentina, yang kemudian dapat dimanfaatkan oleh lawan untuk mengalahkan mereka.
Lalu, bagaimana nasib Argentina di Copa America 2019 ini? Akankah mereka dapat kembali melangkah ke final dengan keajaiban atau gugur lebih cepat?
Tulungagung, 24 Juni 2019
Deddy Husein S.
Berita terkait:
Respon Scaloni tentang Timnas Argentina (Kompas.com), Duel Brazil vs Argentina diprediksi terjadi di semifinal (wartakota), Argentina under-pressure (bola.net).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H