Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Berlebaran Simpel dengan Bernostalgia

6 Juni 2019   21:01 Diperbarui: 6 Juni 2019   21:32 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi nostalgia ke tempat lama. (Explorecuriocity.org)

Jika kita melihat negeri saat ini dengan beberapa waktu lalu, maka, kita akan merasakan sesuatu yang menarik di sana. Yaitu perkembangan dan perubahan. Bahwa waktu yang terus berjalan dapat menghasilkan sesuatu yang berbeda, entah besar ataupun kecil. Inilah sebenarnya poin utama yang ingin saya sampaikan melalui artikel ini.

Ilustrasi nostalgia. (Lovelovefilms.com)
Ilustrasi nostalgia. (Lovelovefilms.com)
Poin utama dari nostalgia yang pada akhirnya akan merujuk pada satu hal yang sakral. Yaitu, syukur. Seringkali kita terus mengejar waktu untuk terus melaju ke depan sampai kemudian kita tidak peduli tentang apa yang sudah kita lakukan saat itu---menghasilkan perbedaan dari yang dulu dengan yang sekarang.

Ini yang sebenarnya perlu kita cermati bersama. Agar kita mulai mampu menilai adanya fungsi yang positif dari perjalanan waktu dan mensyukuri serta mengakui adanya peran penting dari masing-masing (manusia).

Dari momen di tempat ini pula, saya berpikir bahwa pada akhirnya kita akan selalu melihat sesuatu yang unik (berbeda) ketika kita lama tak berada di sana dalam waktu yang lama atau minimal kita jarang berkunjung di tempat yang sama. Hal ini tak bisa dipungkiri karena dewasa ini, kita sudah terlampau disibukkan dengan segala sesuatu yang lebih penting untuk mengejar waktu yang tak pernah beristirahat.

Saat berada di momen ini, saya menganggap bahwa Lebaran tahun ini, saya tidak akan perlu repot dengan pencanangan agenda yang rumit. Saya juga tidak terlalu mengharuskan adanya agenda yang sangat menyenangkan.

Karena, di momen perayaan kemenangan ini (entah kemenangan tentang apa) saya hanya ingin mensyukuri adanya usaha dari orang-orang yang ada di negeri ini---khususnya di Tulungagung---yang tetap berupaya memberikan perannya dalam mengembangkan, merubah, ataupun memberikan dampak perbedaan dari masa lalu ke masa kini.

Artinya, dengan bernostalgia, saya dapat berupaya membayangkan bagaimana peran orang-orang di negeri ini dan bagaimana pula cara yang tepat untuk menghargai jerih payah orang lain.

Karena dewasa ini, saya mulai kehilangan rasa menghargai atas sesama. Semua orang menganggap dirinya masing-masing paling pantas dibandingkan orang lain.

Padahal orang lain juga sama seperti dirinya. Sama-sama sebagai manusia yang akan menjalankan peran yang sama ketika berada di posisi yang sama.

Ilustrasi Indonesia. (Nasional.kompas.com)
Ilustrasi Indonesia. (Nasional.kompas.com)
Satu hal yang membedakan adalah caranya. Karena itu akan bergantung pada karakter orang-orang tersebut dalam menangkap fenomena yang ada. Sedangkan orang lain yang tidak terlibat aktif hanya bisa melihat dan menilai. Hasilnya juga akan sama. Berbeda. Karena, akan menyesuaikan karakter dari orang yang menilai hasil dari penglihatan tersebut.

Mungkin artikel ini terasa aneh untuk dibaca, karena, menghadirkan pembahasan tentang apartemen burung---yang ada di sudut kecil dari pendopo ini---untuk membahas tentang realitas di negeri ini. Namun melalui tulisan ini, saya hanya berniat berbagi pikiran bahwa menjalani Lebaran itu tidaklah harus semenyenangkan apa yang dianggap menyenangkan bagi orang lain. Cukup dengan bernostalgia, maka saya rasa momen Lebaran itu akan memberikan nilai kesakralannya di tengah hiruk-pikuk modernisasi (ke-glamour-an) yang tak terelakkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun