Menarik sekali ketika penulis melihat fitur BCA Keyboard. Bagaimana rasanya melakukan transaksi bisa dengan diselingi aktivitas ber-chatting di media sosial. Uniknya, di waktu yang sama, kita dapat langsung mengirim uang saat itu juga kepada orang yang sedang diajak chatting. Sungguh menarik!
Mungkin inilah yang memang diinginkan oleh masyarakat masa kini dalam menggapai ketermudahan, atau bahasa gaulnya adalah kesimpelan. Yaitu, tidak perlu lagi melakukan hal-hal yang konvensional yang dapat membuang waktu terlalu berlebih hanya untuk melakukan hal-hal yang kini mulai dapat ditunjang dengan berbagai kemudahan.
Meski demikian, prasyarat pasti menyertai adanya penunjang kemudahan tersebut. Salah satu prasyaratnya adalah gunakanlah segala fitur yang memudahkan akses kita dalam beraktivitas itu dengan sebijak-bijaknya. Artinya, tidak hanya sekadar menikmati fitur yang tersedia di genggaman, namun juga mengelola penggunaannya dengan baik.
Dewasa ini, ketika teknologi yang memudahkan akses masyarakat dalam beraktivitas semakin canggih, maka, kejahatan juga akan menyertai kecanggihan tersebut. Seperti yang penulis ungkap di artikel-artikel sebelumnya*. Di situ, kita bisa melihat bagaimana praktik kejahatan dapat terjadi ketika kecanggihan dan peluang berkumpul menjadi satu.
Artinya, kejahatan bisa muncul pula dengan adanya peluang. Salah satu peluangnya adalah menipu orang yang mudah percaya atau termakan janji manis. Misalnya, penipuan berkedok 'cinta gelap', maka, tinggal chat orang yang diduga memiliki uang banyak dan ditunjang dengan fitur yang simpel, maka, uang dengan mudah akan mengalir ke rekening penipu tersebut.
Begitu pula saat anak tercinta sedang merengek dan kebetulan sedang terpisah dengan orangtuanya. Ketika sedang ingin sesuatu, maka, si anak tinggal chat orangtuanya yang kebetulan orangtuanya juga melek teknologi dan menikmati fitur simpel untuk bertransaksi. Uang pun akhirnya kembali terbang dengan mudahnya melalui fitur tersebut.
Artinya, semakin mudah kita bertransaksi, semakin mudah pula kita bertindak tanpa berhitung untung-rugi (berpraduga) terlebih dahulu. Sehingga, semakin jelas kita hanya sekadar menjadi penikmat bukan menjadi (masyarakat) pengguna yang cerdas. Hal ini juga akan berkaitan pada tumbuhnya sikap-sikap manja dan keharusan untuk segera dilayani ketika ingin segala sesuatu. Bukankah itu hal yang tidak bagus?
Harapannya dengan fitur seperti BCA Keyboard yang sangat mengagumkan itu, kita bisa tetap mampu menjaga diri kita dalam mengontrol keuangan. Meskipun itu untuk saudara, keluarga, anak, termasuk orang terdekat lainnya. Begitu pula dengan adanya broadcast permohonan bantuan online. Jangan sampai, dengan adanya fitur yang semudah itu untuk bertransaksi, lalu asal sumbang sana-sini yang belum tentu tersalur ke pihak yang benar-benar membutuhkan.
Berbijaklah dalam menggunakan kecanggihan teknologi. Apalagi di bulan Ramadan yang semua orang akan berpikiran positif nan lugu, dan di situlah orang-orang (yang kebetulan) nahas berpotensi untuk diperdaya oleh oknum-oknum yang tak peduli dengan keberkahan dan kemuliaan bulan Ramadan.
"Jadi, tetap gunakan pikiran terlebih dahulu ya, sebelum menggerakkan jempol kita untuk bertransaksi.
Selamat mengirim THR dengan BCA Keyboard!"
Malang, 18 Mei 2019
Deddy Husein S.