Artinya, lini depan Liverpool masih sangat menakutkan, meski Mo Salah absen. Selain Mane, sebenarnya masih ada Roberto Firmino. Namun, karena Firmino masih cedera, maka, Liverpool akan mengandalkan pemain-pemain lainnya. Antaranya yaitu, Xherdan Shaqiri dan pencetak gol penentu kemenangan Liverpool atas Newcastle, Divock Origi. Maka dari itu, masih ada peluang bagi Liverpool untuk tetap wajib ditakuti oleh lawan-lawannya, meski tanpa Mo Salah.
Ketiga, Liverpool tidak seratus persen mengandalkan Mo Salah sebagai pengreasi serangan Liverpool. Liverpool masih memiliki James Milner, Jordan Henderson, Wijnaldum, hingga pastinya ada Mane dan Shaqiri (jika dimainkan oleh Klopp). Walau demikian, suatu hal yang tak bisa dipungkiri bahwa kesuksesan Liverpool di musim ini masih tak lepas dari peran Mo Salah.
Hal ini bisa terjadi karena, Liverpool cenderung menyukai permainan yang cepat dan mengandalkan flank kanan-kiri. Penyerangan dari sayap itu akan semakin sempurna ketika ada pemain yang memiliki skill mumpuni seperti Mo Salah yang biasanya akan menyusuri sisi sayap lalu cut-inside ke dalam kotak penalti lawan.
Selain itu, pergerakan Mo Salah selalu didukung oleh full back (Robertson ataupun Alexander-Arnold) dan juga mobilitas yang tak kalah tinggi dari Sadio Mane. Maka, ketika Mo Salah absen, Liverpool hanya perlu menempatkan pemain yang memiliki kemampuan menyerupai Mo Salah, yaitu Shaqiri, alih-alih Daniel Sturridge.
Atau mungkin saja Klopp dapat memercayakan target-man diisi oleh Divock Origi. Sehingga, Sadio Mane dapat ditempatkan sebagai winger bersama Shaqiri. Jika hal ini terjadi, maka Liverpool masih dapat bermain dengan format trisula.
Dari ketiga poin tersebut, Liverpool sebenarnya masih digambarkan sebagai sebuah tim yang tetap akan sangat membutuhkan Mo Salah. Khususnya ketika harus bertemu dengan tim yang memiliki dominasi permainan di tengah seperti Barcelona.Â
Maka, Liverpool juga perlu memiliki pemain yang mampu diandalkan untuk menjadi perusak pertahanan dan itu adalah Mo Salah. Jika memang pada akhirnya Mo Salah gagal tampil prima di leg kedua, maka, harapan Liverpool harus beralih ke pemain-pemain lainnya.
Siapa pemain yang tidak ingin tampil maksimal untuk timnya, bukan? Inilah yang sebenarnya akan menjadi tantangan bagi para pemain Liverpool untuk membuktikan diri, bahwa mereka dapat menjadi bagian terkuat dari Liverpool, meski tanpa adanya pemain yang sangat menonjol seperti Mo Salah.
Di akhir, penulis ingin memberikan satu catatan yang bisa sedikit diperhatikan ketika Liverpool tanpa Mo Salah. Yaitu, harus ada dua pemain yang dapat dipilih sebagai andalan sejak menit pertama.Â
Dua pemain itu adalah Shaqiri dan James Milner. Dua pemain inilah yang dapat diprediksi akan cukup merepotkan bagi pertahanan lawan, karena keduanya memiliki kombinasi yang cukup seimbang antara tipe pekerja keras dengan kemampuan individu yang bagus. Hal ini dapat diprediksi akan sangat berguna untuk menopang keberadaan Sadio Mane yang diprediksi akan menjadi false nine.
Apapun yang nanti akan dilakukan oleh Klopp, publik pendukung Liverpool akan tetap mengharapkan yang terbaik. Perlu dinantikan juga, seberapa mampu Liverpool dalam memberikan permainan terbaiknya, seandainya Mo Salah benar-benar absen di semifinal leg kedua nanti.