Memiliki pemain-pemain yang tinggi besar, maka, seharusnya MU tidak kesulitan untuk menggunakan taktik ini. Namun, jika melihat siapa pelatih Man. City, maka MU perlu mewaspadai adanya 'dejavu'. Yaitu, nasib yang serupa ketika menghadapi Barcelona di Liga Champions.Â
Karena, dengan adanya Pep Guardiola di Man. City---yang notabene peracik taktik tiki-taka, maka permainan Man. City akan cukup mirip dengan apa yang diperagakan Barcelona bersama Lionel Messi. Yaitu, tidak/jarang menggunakan bola lambung.
Artinya, di laga ini MU hanya perlu hasil yang paling realistis. Yaitu, antara hasil imbang 0-0, atau kalah tipis. Namun, melihat performa lini pertahanan MU dalam dua-tiga laga terakhir, agak sulit bagi De Gea untuk tidak memungut bola satupun dari dalam gawangnya.
Permasalahannya adalah ketika mereka kalah di laga ini, maka, peluang MU untuk bermain di Liga Champions musim depan akan semakin menjauh. Karena di hari yang sama, Arsenal juga menjalani pertandingan dan diprediksi akan dapat memetik hasil yang lebih baik daripada MU. Sehingga, publik Old Trafford akan lebih berpragmatis dalam menjalani derby Manchester ini, sedangkan tim tamu akan lebih berupaya besar untuk menang agar tetap mampu menjaga momentum berada di zona pacuan juara liga.
Jadi, siapa yang menang menurut Anda?
Malang, 24 April 2019
Deddy Husein S.
Tambahan:
Laga derby Manchester disiarkan LIVE di RCTI dini hari, sekitar pukul 02:00 WIB.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H