Mohon tunggu...
Deddy Febrianto Holo
Deddy Febrianto Holo Mohon Tunggu... Administrasi - Warga Tana Humba

Nda Humba Lila Mohu Akama "Kami Bukan Sumba Yang Menuju Pada Kemusnahan".

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Kita Membutuhkan "Integrated Leadership" dalam Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Sumba

22 Februari 2018   12:39 Diperbarui: 22 Februari 2018   14:14 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Dialog Emi dengan Warga Kampung Bugis,Sumba Timur (Dok.DFH)

Jika usaha ini maju menunjukan bagaiamana perekonomian masyarakat kecil berdaya dengan dukungan, kekuatan perempuan juga yang tidak sekedar penopang ekonomi keluarga atau dan membantu suami untuk menambah ekonomi. Hadi perempuan juga harus mampu aktif dalam pengembangan usaha ekonomi, yang juga membutuhkan daya dukung semua pihak yang sangat memerlukan kepemimpinan yang berkeadilan gender.

Bahwa persoalan ini bukan hanya diatasi dengan memberikan modal usaha, pemasaran yang baik, tetapi lebih dari itu, memerlukan penguatan kapasitas kelompok perempuan pemberdaya ekonomi, hal ini tidak terlepas juga penguatan melalui pemerataan kesempatan pendidikan dan akan memberikan beasiswa kepada anak-anak mereka.

Penguatan ekonomi kerakyatan ini juga akan berjalan lebih optimal jika ditopang dengan infrastruktur yang lebih memadai. Jadi tidak diketemukan persoalan harga bahan baku yang melambung karena biaya pengantarannya juga mahal karena jalan rusak atau sarana transportasi yang tidak ada.

Emi menimpali bahwa pembangunan yang meningkatkan pemberdayaan ekonomi ini dibutuhkan pemimpin yang memahami persoaalam masyarakat kecil, yang memahami wawasan pembangunan berkeadilan gender, menjadi persoalan krusial kita bersama akses air bersih dapat dijangkau seluruh rumah tangga di NTT, termasuk Sumba. Bagaimana perempuan dapat berdaya jika energi dan waktunya habis hanya untuk mencari sumber air bersih untuk kebutuhah keluarganya sehari-hari.

Menjadi hal yang penting dalam menghadapi persoalan ke depan, agar perempuan berdaya dan bersama-sama memimpin secara terintegrasi, karena sudah secara naluri alami perempuan berlaku adildan mengakomodir kepentingan semua pihak selayaknya seorang ibu biar telur sebutir dia bisa membaginya kepada anak dan suaminya. Karena semua orang baik laki-laki dan perempuan itu berkedudukan yang sama sebagai warga negara di NKRI ini,dan samasekali perempuan bukan warga kelas dua.

Dengan seksama,Emi mendengarkan keluhan warga (Dok.DFH)
Dengan seksama,Emi mendengarkan keluhan warga (Dok.DFH)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun