Mohon tunggu...
Deddy Febrianto Holo
Deddy Febrianto Holo Mohon Tunggu... Administrasi - Warga Tana Humba

Nda Humba Lila Mohu Akama "Kami Bukan Sumba Yang Menuju Pada Kemusnahan".

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menjawab Krisis Lingkungan di Sumba: Mama Aleta Baun Mengajak Masyarakat Peduli Lingkungan

19 Februari 2018   22:54 Diperbarui: 19 Februari 2018   22:55 1034
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga Sumba antusias menanam mangrove untuk menjaga lingkungan (dok.DFH)

Hari ini, Senin tanggal 19 Februari 2018 Aleta Baun bersama kelompok masyarakat di Kabupaten Sumba Timur menggelar kegiatan penanaman mangrove di wilayah pesisir pantai tepatnya di Desa Temu, di belakang Possal (Angkatan Laut) Kabupaten Sumba Timur. Kegiatan yang diikuti oleh berbagai kompenen masyarakat ini sebagai wujud kepedulian untuk melestarikan lingkungan.

Dalam kegiatan ini ,beliau  sebagai ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) region NTT,sengaja datang untuk berkunjung kepada kelompok masyarakat adat , dimana sudah disiapkan anakan. Menurutnya,  kagiatan ini menunjukkan gerakan kesadaran yang lahir dari masyarakat adat.

Pada kesempatan ini  beliau menyampaikan bahwa ia sangat senang berada di tempat ini, karena hari ini masyarakat memiliki kepedulian terhadap pesisir pantai di pulau Sumba, dengan gerakan tanam pohon bersama ia merasa masyarakat Sumba ingin menyampaikan pesan kepada dunia bahwa "kami mencintai Sumba". 

Dalam kesempatan ini juga, Aleta Baun mengajak seluruh masyarakat untuk terus menanam,agar persoalan krisis lingkungan di Sumba dapat teratasi . 

Warga Sumba antusias menanam mangrove untuk menjaga lingkungan (dok.DFH)
Warga Sumba antusias menanam mangrove untuk menjaga lingkungan (dok.DFH)
Bahwa persoalan  Sumba kering dan gersang adalah persoalan yang  perlu dihadapi bersama. Sebagaimana kita lihat saat ini, masyarakat sudah mulai menanam, ini menunjukkan bahwa masyarakat sudah mulai peduli dengan Sumba

"Dengan penanaman pohon hari ini mereka menunjukkan kepedulian pada  kekeringan di Sumba"Ujar Aleta Baun,

 "Hal ini  bukan hanya pada lahan yang terlantar,ada  tempat-tempat adat yang sebenarnya tidak boleh diganggu seperti ini"imbuhnya.

seorang perempuan Sumba Menanam Mangrove (Dok.DFH)
seorang perempuan Sumba Menanam Mangrove (Dok.DFH)
Pada kesempatan ini saya sempat berdiskusi dengan Mama Aleta Baun mengenai persoalan isu investasi dan konflik masyarakat adat di pulau Sumba, beliau mengatakan orang Sumba tidak menolak segala sesuatu investasi yang datang dari luar.   Tetapi dilain pihak, orang Sumba juga hari ini membutuhkan lahan untuk mereka juga tetap bisa kelola.

Masih dalam diskusi tersebut, Aleta Baun  mempertanyakan  dampak  investasi di Sumba.  Berapa persen keuntungan  yang diperoleh  masyarakat dapat, berapa jumlah rakyat yang memperoleh keuntungan dari penanaman modal tersebut. 

Ia juga menyatakan sebagai wakil rakyat DPRD Provinsi juga sebagai aktivis lingkungan dan juga dari perempuan adat (AMAN) kalau memang investasi itu tidak menguntungkan rakyat, kenapa harus dipaksakan. Kalau memang itu bukan kebutuhan yang mendesak menjawab pangan kenapa paksakan. bagi nya jika memang investasi itu merugikan masyarakat, maka harus ditutup.

Salah satu peserta kegiatan, Elton selaku tokoh muda desa Temu menjelaskan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk kesadaran akan pentingnya lingkungan hidup bagi kehidupan manusia. Memang pada prinsipnya kita mau menjaga lingkungan yang selama ini telah rusak akibat berbagai aktivitas. Ia juga mengatakan bahwa ia telah seringkali  menyampaikan  seluruh masyarakat untuk bersama-sama jaga lingkungan, ia juga menarih harapan kesadaran ini dapat dilakukanoleh setiap orang, minimal satu orang menanam satu pohon.

Foto bersama masyarakat di Desa Temu (Dok.DFH)
Foto bersama masyarakat di Desa Temu (Dok.DFH)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun