Mohon tunggu...
Fery Deddy Fahriza
Fery Deddy Fahriza Mohon Tunggu... Lainnya - Music is my soul

Without deviation from the norm, progress is not possible by Frank Zappa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

20 Produk Olahan Mangrove Dihasilkan di Kegiatan Pelatihan yang Dihelat IMIP

28 Juni 2022   18:25 Diperbarui: 28 Juni 2022   18:28 975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Produk olahan mangrove dari kegiatan Pelatihan Pengolahan Buah Mangrove. Sumber foto: morowalikab.go.id

Kegiatan Pelatihan Pengolahan Buah Mangrove Menjadi Komoditas Jual yang dihelat PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) berlangsung selama 5 hari kemarin (23-27 Juni 2022) telah resmi ditutup oleh Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Faruk Djibran, SH., yang bertempat di di Aula Mangrove Desa Matansala, Senin (27/06/2022).

Adapun hasil dari kegiatan pelatihan pengolahan mangrove ini yang diikuti oleh 40 orang peserta dari TP PKK Desa Matansala dan Desa Tofuti ini memamerkan 20 jenis produk olahan mangrove dari mulai sabun, sirup, teh, keripik, stick, lulur, kain batik, kopi, dodol, topi, tas, sepatu, dompet, totebag dan lain sebagainya.

Dengan ada gelaran ini diharapkan bisa memberikan manfaat bagi upaya peningkatan perekonomian masyarakat di Morowali, terutama di 2 desa Kecamatan Bungku Tengah yaitu Desa Matansala dan Desa Tofuti. Perwakilan PT IMIP yaitu Emanuel Teweld juga menyebut bahwa perusahaan kedepannya akan terus mendampingi hingga produk olahan mangrove yang telah dihasilkan bisa dipasarkan menjadi komoditas yang bernilai jual.

Camat Bungku Tengah, Wirda Rosanti. Sumber foto: morowalikab.go.id
Camat Bungku Tengah, Wirda Rosanti. Sumber foto: morowalikab.go.id

Maka tak heran jika komitmen PT IMIP membantu pemberdayaan pengembangan ekonomi masyarakat sekitarnya mendapat apresiasi dari pemerintah setempat. Camat Bungku Tengah, Wirda Rosanti juga menyampaikan terimakasih dan apresiasi setinggi-tingginya untuk perusahaan yang berbasis di Bahodopi, Morowali tersebut. 

Kedepannya pemerintah daerah disebutkan juga akan membantu masyarakat dalam pengembangan produk dari pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terutama untuk produk olahan mangrove deagan program pemberian modal usaha senilai Rp200 juta per desa. Diharapkan masyarakt bisa memanfaatkan pelatihan dan dana bantuan ini untuk meningkatkan perekonomian desa hingga bisa mewujukan visi menuju Morowali yang Sejahtera Bersama. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun