Mohon tunggu...
Fery Deddy Fahriza
Fery Deddy Fahriza Mohon Tunggu... Lainnya - Music is my soul

Without deviation from the norm, progress is not possible by Frank Zappa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Baru Diresmikan, Inilah Fokus Kerja Kementerian Investasi untuk Ekonomi RI

4 Mei 2021   11:06 Diperbarui: 4 Mei 2021   11:08 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan Bahlil Lahadalia namanya jika tidak bergerak cepat. Sepertinya menteri yang satu ini tak kalah cekatan dengan Luhut Binsar yang selalu cekatan dalam menangani fenomena di Indonesia. Namun, perbedaannya, Bahlil lihai dalam mengundang investasi di Indonesia hingga menorehkan prestasi pada kuartal I-2021 realisasi investasi RI mencapai Rp 219,7 triliun yang dimana bertumbuh 4,3% yoy walaupun sedang dalam masa pandemi.

Pada Rabu (28/04), Presiden Jokowi meresmikan berdirinya Kementerian Investasi yang dinahkodai oleh (siapa lagi dan tidak bukan) Bahlil Lahadalia. Setelah menjabat sebagai Menteri Investasi, Bahlil tak langsung sibuk berleha-leha menikmati takhtanya. Bahlil justru nampak fokus memberi semangat dan mengingatkan para pebisnis atau investor yang hendak berniaga di Indonesia untuk mendukung adanya hilirisasi industri. 

Bahlil mengatakan bahwa terdapat empat sektor yang kini menjadi fokus hilirisasi industri, ialah:

1. Sektor Kesehatan dengan membangun pabrik bahan baku obat-obatan untuk menekan laju impor

2. Infrastruktur melalui pemanfaatan sumber daya asli dalam negeri untuk bahan baku

3. Industri otomotif karena komponen mobil mayoritas selama ini Indonesia selalu impor

4. Sektor industri pertambangan yang saat ini menjadi kunci investasi Indonesia

"Hilirisasi tambang dan mobil, kami mengatakan bahwa proses rencana desain dari ore nikel sedang on the track," terang Bahlil dikutip dari Kontan.co.id. Bahlil juga menambahkan bahwa kini investor tidak diperbolehkan lagi ekspor ore milik Indonesia, harus diolah terlebih dahulu menjadi barang setengah jadi atau bahkan barang jadi. 

Menteri Investasi tersebut juga menjelaskan bahwa setidaknya ada dua perusahaan yang akan berdiri di Indonesia sebagai pabrik baterai. Ada Contemporary Amperex Technology Co. Limited atau CATL yang akan membangun industri baterai terintegrasi dengan nilai FDI (foreign direct investment) mencapai US$5,2 miliar. Kemudian ada LG Energy Solution Ltd dengan nilai investasi sebesar US$9,8 miliar yang juga membangun pabrik baterai. 

Selain mendorong hilirisasi industri, Bahlil juga mengingatkan bahwa untuk memudahkan investor mengucurkan investasi ke Indonesia dibutuhkan kemudahan. Maka dari itu, pemerintah menerbitkan Undang-Undang (UU) Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang diklaim dapat mempercepat perizinan, efisiensi dana, kepastian, dan transparansi. 

Lebih lanjut, lembaga yang dinahkodainya tersebut saat ini akan fokus pada hilirisasi dan ekonomi investasi tak hanya di Pulau Jawa namun juga luar Pulau Jawa. Mengapa pada akhirnya luar Pulau Jawa menjadi perhatian bagi pemerintah? Menurut Bahlil, dengan sebaran investasi yang merata di berbagai pelosok di Indonesia maka akan terjadi peningkatan pertumbuhan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. 

Jadi, apakah kamu siap mendukung gerakan investasi ini? Untuk membangun ekonomi Indonesia bersama-sama, bergotong royong menjadi negara maju yang cerdas!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun