Mohon tunggu...
Dedak Sanam
Dedak Sanam Mohon Tunggu... -

Anak Jalanan Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Keluarkan Koruptor dari islam atau Kristen dan/atau agama-kepercayaan lainnya!!!

18 Juli 2013   21:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:21 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Keluarkan Koruptor dari islam atau Kristen dan/atau agama-kepercayaan lainnya!!!

Konsep – jika manusia islam terbukti korup maka, dia harus dikeluarkan dari islam dan jika manusia Kristen yang melakukan korupsi maka, keluarkan juga dia dari Kristen.

Pembahasan – tentu saja hal ini terkesan cukup keras atau ekstrim, namun semua ide atau masukan masih punya ruang diskusi atau dialog.

Ejawantah – Negara dan pemuka semua agama-kepercayaan harus berdiskusi untuk menentukan upacara apa saja yang perlu dilakukan untuk mengeluarkan seseorang atau beberapa orang dari suatu agama/kepercayaaan.

Ketiga cukruk di atas adalah awal dari pemikiran brilian yang muncul di tanggal 17 Juli 2013 – lama memang penulis berdiskusi dengan berbagai kalangan. Tidak perduli dengan pemulung, petani, pengusaha hitam putih, wiraswasta, pegawai negeri dan swasta rekrutan pola KKN dan bahkan dengan agamawan sejati. Semuanya mengeluh-berat dengan radikalisasi korupsi-onal-ism. Meskipun harus diakui sebagian besar manusia yang penulis ajak berdiskusi adalah produk KKN-mulai dari pengusaha penyuap ala pemborong&kontraktor sekaligus penganut vegetarian!!! Pegawai pejabat yang awalnya menyuap ratusan juta rupiah untuk mendapatkan status PNS, pegawai bank BUMN hingga bank daerah yang gurita korupnya pula!

Para sopir truck tak luput pula penulis penah ajak berdiskusi – pada pokoknya mereka sangat benci dengan petugas korup yang sering stop di jalan lalu tawar menawar pas tancap gas. Namun sungguh garik juga si sopir adalah pelanggar nomor atas, betapa tidak hampir selalu bawa muatan melebihi kapasitas ton-ase jalan. Bahkan tidak jarang arak metal sering menjadi barang selundupan yang dibawanya.

Kembali ke awal cerita, sudikah kita yang sebagian juga [dari kita] sama KKN-nya pula lantas mendukung ide pengeluaran koruptor dari agama yang dipeluknya!!!

Kalau kita masih kasihan maka, sebaiknya kita semua menjadi manusia pe-maaf dan setiap hari berpakaian ala agamawan [cukup selembar kain]. Berkeliling dengan tongkat mirip [maaf] seperti biksu Budha – menjauh dari kemelekatan dan selalu bersahaja.

Dipastikan hidup kita akan ikhlas – tidak akan perlu cari SIM kemudian kena biaya test psikologi hingga Rp. 100.000,- test-nya harus di praktek dokter ke-senang-an para koruptor atau para penganut agama KKN. Saksi koruptor yang juga terdakwa berpakaian lengkap ala istri para imam agama – kerudung cadar komplit – sungguh mencemari agama!!!

Singkat kata jika kamu korup seharusnya kamu KELUAR dari agama!!! Tidak elok sangat sok suci, pura-pura kembali ke jalan yang benar, bahkan ada yang membela dengan berkata; lebih baik menjadi mantan penjahat daripada mantan pahlawan. Kalau begitu bukankah juga lebih baik-kah menjadi mantan teroris bom nuklir >< daripada menjadi mantan peneliti pengaya uranium dan plutonium!? Huh…

Seorang dosen pernah membuat pertanyaan kepada mahasiswa/i-nya; apakah politik itu penting bagi Negara? Tak ayal sebagian besar menjawab dengan berkata; politik sangat tidak berguna karena penuh dengan kejahatan, namun ada sedikit yang berkata; kalau tidak ada politik lalu bagaimana kita bisa punya[mencari] pemimpin?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun