Mohon tunggu...
Dedak Sanam
Dedak Sanam Mohon Tunggu... -

Anak Jalanan Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Money

Trik Curang Penjaga Mini Mart

15 Januari 2015   02:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:07 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada beberapa kegiatan “kreatif” yang dilakukan karyawan mini mart, sebut saja Indomoratmarit. Yaa Indomoratmarit, punya beberapa karyawan kreatif, mungkin sudah bosan kita memakai kata OKNUM. Maklum saking seringnya terjadi di Indonesia Raya.
Mau tahu? Kalau tidak, tutup tulisan ini dan silakan beralih ke hal lain!
Sedangkan yang mau tahu silakan ikuti.

Sebenarnya tidak hanya Indomoratmarit yang punya karyawan “kreatif” – “Lingkaran Ka” juga sudah lebih awal mempunyai karyawan “kreatif”. Bahkan Supervisor mereka tidak mampu menasehati bawahannya.
Langsung saja;
1.    Pada minimart yang buka 24 jam pada tengah malam terjadi yang namanya restart computer, nah pada saat ini transaksi dilakukan sangat manual. Dicatat di buku besar – kesempatan untuk mengambil bonusnya. Tanpa faktur/struk/nota etc.
2.    Setelah meng-input di computer kasir, tombol enter jangan dulu ditekan – biarkan konsumen melihat di layer yang tersedia. Setelah bayar dan pergi baru di enter bonus atau potongan harga siap dikantongi. Tanpa faktur/struk/nota etc.
3.    Ada produk yang dijual matang – seperti kopi seduh. Di-input sachet dengan harga yang lebih murah tentunya – toh air hangat tidak bisa dicek oleh kepala toko. Atau bahkan hal tersebut diajarkan oleh senior, supervisor dan kepala toko. Tanpa faktur/struk/nota etc.
4.    Jual produk sendiri dengan cara beli diluar. Dengan catatan ada space harga dibandingkan mini mart. Biasanya produk beer yang lumayan harganya. Kejadiannya salah satu – ada tamu / tourist belanja ambilkan 3 botol beer, kemudian jangan di-input atau pura – pura input – kemudian bayar dan tamu pergi. Karyawan lekas keluar di warung dekat beli 3 beer untuk melengkapi stock. Tanpa faktur/struk/nota etc.
5.    Nomor member tidak di-input, pointnya masukkan ke member teman/keluarga/atau kenalan.
Prinsip mereka yang penting balance, sekian produk laku maka, sekian uangnya – aman sudah. Kejahatan seperti ini terjadi karena secara struktur dari lereng ke kaki bukit sudah saling memahami. Mulai dari supervisor hingga karyawan training. Mereka satu perguruan – yang yunior diajarkan senior secara “turun temurun”.
Inilah yang namanya THR harian, jadi setiap hari atau setiap ada kesempatan THR dikantungi.

Diketik Januari 12, 2015 2:31 dini*hari

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun