Mohon tunggu...
Senja Nila
Senja Nila Mohon Tunggu... -

aku berwarna, dan kaupun begitu..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar dari Sahabat Rasul: Abu Bakar Ash-Shiddiq

28 Desember 2010   03:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:18 1770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Aku yakin banyak orang Indonesia yang bernama Abu Bakar, tentu orang tuanya sangat berharap bahwa anaknya tersebut dapat meneladani sifat dan perilaku dari Abu Bakar Ash-Shiddiq. Sehingga nanti akan masuk surga sebagaimana Abu Bakar Ash-Shiddiq juga masuk surga. Khalifah Abu Bakar dijanjikan oleh Allah SWT untuk masuk surga lewat 8 pintu surga. Siapa yang tidak ingin seperti beliau?Hmm..aku juga pingin.

Nabi Muhammad SAW memberinya nama Ash-Siddiq, artinya yang berkata benar. Beliau adalah orang yang selalu membenarkan perkataan oleh Rasulullah, dan merupakan laki-laki pertama yang memeluk Islam. Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah seorang pemberani tapi juga penyabar. Beliau selalu mengikuti perang bersama Rasul untuk menegakkan Islam. Beliau juga tidak segan-segan mengeluarkan hartanya di jalan Allah dengan memerdekakan hamba sahaya.

Sebenarnya banyak sekali yang bisa kita contoh dari beliau, tapi nanti kalau aku tuliskan panjang lebar pasti banyak yang terlupakan juga hehe, jadi kita bahas sedikit tapi bisa diingat dengan baik. Yap yang bisa kita pelajari dari Abu Bakar Ash-Shiddiq antara lain :

1.       Tiada hari tanpa melakukan kebajikan

2.       Jadilah orang yang pemberani, berani karena benar. Dan benar karena berada di jalan Allah (bukan hanya benar menurut pandangan kita)

3.       Jadilah orang yang sabar, menjadi sabar juga bukan berarti kita lemah. Abu Bakar Ash-shiddiq selain penyabar juga seorang yang teguh pendirian dan kuat kemauannya.

4.       Mengeluarkan harta di jalan Allah adalah hal yang mulia. Harta adalah titipanNya, yang akan ditanyai pertanggungjawaban nanti di akhirat.

Sudahkah anda melakukannya?jujur aku belum, aku berusaha memperbaiki diri saya sendiri begitu juga saudara-saudaraku sekalian, go Islam!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun