Saat itu matahari terik betul, Dimin sedang duduk termenung di kantor Jurusan di kampusnya, jas almamater dan dasi yang tadinya rapi menempel di badannya kini sudah sedikit berantakan. Menunggu dosen untuk ujian skripsi ternyata melelahkan. Sedikit mengecewakan, jurusan yang ia ambil adalah manajemen, namun manajemen dalam jurusan itu sendiri tak bisa disebut baik. Contohnya saja penjadwalan dalam ujian skripsi, dosen yang punya kewajiban menguji ternyata masih sibuk mengajar di kelas.
Ditatapinya lembaran fotokopian, kemarin dia baru saja mempelajarinya, namun sekarang karena sudah tergerus rasa lelah menunggu, semuanya jadi terlupakan.
Dimin membaca dalam hati, diikuti suara berbisik :
"Manajemen adalah seni dan ilmu untuk mendapatkan sesuatu dengan bantuan orang lain melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan."
Ah ternyata ada seninya?apa itu seni?seni adalah sesuatu diluar bidang keilmuan, yang dimiliki oleh masing-masing individu. Seni itu abstrak, seperti dalam manajemen setiap orang yang menjadi manajer harus juga menjadi seniman, apa itu seniman manajemen?seniman dalam manajemen adalah orang yang mampu membawa dirinya selaras dengan tugas dan tanggung jawabnya, dan dalam berhadapan dengan orang lain dia dapat bersikap yang sesuai sehingga orang-orang disekitarnya dapat nyaman dan termotivasi jika berada didekatnya. Bagaimana mempelajarinya?seni manajemen dipelajari melalui kehidupan sehari-hari, bagaimana kita mengambil setiap manfaat yang terkandung dalm suatu peristiwa dalam hidup, sehingga kita tahu bagaimana harus memecahkan persoalan tidak hanya dengan cara teknis tapi juga dengan perasaan.
Feeling..ya jadi manajer harus punya feeling yang kuat, karena ilmu sendiri sangat rentan dengan perubahan lingkungan. Manajer juga seorang ilmuwan, dia harus paham masalah-masalah teknis dalam perusahaan. Bagaimana akuntansi perusahaan berjalan, bagaimana keadaan keuangan perusahaan, bagaimana menyusun strategi perusahaan, tentu semua itu juga membutuhkan ilmu. Seni dan ilmu tak bisa di pisahkan dalam kehidupan seorang manajer. Manajer yang sukses pastilah juga seorang seniman dan juga ilmuwan.
"Min, dimin...",seseorang mencolek bahu Dimin..
Dimin terkaget.."hah apa?", katanya linglung..
"Ituloh dosen pengujimu sudah datang!"
Buru-buru dimin merapikan bajunya, eh lembar fotokopiannya jatuh berantakan..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H