Mohon tunggu...
Declardo Wicaksana
Declardo Wicaksana Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa SMA Kolese Kanisius

Kurangi Distraksi, Perbanyak Aksi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kasus Kebiadaban Seorang Guru

8 November 2024   22:23 Diperbarui: 8 November 2024   23:53 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Guru sebagaimana mestinya memiliki peran penting sebagai daya tenaga di sektor pendidikan. Guru adalah sumber ilmu bagi sebuah generasi agar bisa melanjutkan tongkat estafet suatu bangsa. Dalam sejarahnya Indonesia mempunyai banyak tokoh tokoh bangsa yang mampu berperan bagi negara, sebut saja Soekarno yang merupakan murid dari H.O.S Cokroaminoto. 

Pendidikan menjadi tenaga penting pendorong kemajuan bangsa ini dan bisa didapatkan melalui peran seorang guru, Namun apa jadinya jika guru yang memiliki stigma sebagai sumber ilmu bertransformasi sebagai penyebar teror pelecehan seksual. Kasus Pelecehan sudah marak terjadi di Indonesia, hampir di semua bidang kehidupan masyarakat memiliki kasusnya masing-masing tak terkecuali di bidang pendidikan yang melibatkan guru dan murid. 

Kasus yang satu ini terjadi pada tanggal 9 Oktober 2024 di SMKN 56, dimana ada Guru Seni yang melecehkan belasan siswi. Hal ini membuat kita mempertanyakan , Dimanakah moral seorang guru terletak ?. Kasus relevan ini terus terjadi di Indonesia. 

Pelecehan seksual memang sudah menjadi tren kasus yang bersifat negatif bagi semua kalangan masyarakat dewasa ini, namun hal ini tidak pernah terselesaikan dengan baik dan belum ada suatu alasan ataupun hal yang bisa mencegah perkembangan secara terus-menerus kasus pelecehan seksual.i. 

Guru dan Murid selayaknya mempunyai hubungan sebagai penerima dan pemberi ilmu. Guru harus profesional dalam menjalankan tugasnya dengan tidak mengedepankan hawa nafsunya. Memang tanpa guru pendidikan suatu bangsa yang akan dipertaruhkan, generasi-generasi yang bisa mati tanpa pendidikan. 

Jika guru menjadi teror bagi para siswa, lantas bagaimana siswa atau siswi akan bisa mendapatkan kepercayaan. Pendidikan moral dan etika seorang guru adalah hal yang lebih penting daripada kemampuan kompetensi yang dimilikinya. 

Berbeda pada negara Swedia, negara ini menjunjung tinggi kesetaraan gender yang dibuktikan dengan lingkungan yang aman dan progresif. Guru-guru di Swedia sudah lolos verifikasi dimana etika dan moral seorang guru sudah dipastikan. Swedia mengutamakan kompetensi yang tinggi ditengah era informasi dengan cara yang inovatif dan tetap mengedepankan keamanan kenyamanan para siswa. 

Dunia Modern ini selalu membuat manusia tergoda untuk melakukan sesuatu yang diluar batas logika dan etika seorang berdasarkan profesinya. Pekerjaan sebagai guru adalah suatu tugas yang sangat mulia. Tanpa adanya peran seorang Guru belum tentu suatu bangsa akan melahirkan generasi yang berpendidikan, namun profesi tersebut sudah dianggap sebagai wadah untuk melampiaskan nafsu dengan dalih pendidikan. 

Kasus serupa pelecehan seksual yang dilakukan oleh guru kepada murid muridnya sudah sangat sering terjadi dan kasus ini adalah salah satu diantaranya. 

Melihat kenyataan Indonesia saat ini kasus pelecehan seksual antara guru dengan murid harus diselesaikan. Menghilangkan pelecehan seksual memang sangat mustahil untuk bisa dihilangkan namun cara yang paling efektif untuk menghentingkan angka perkembangan kasus ini adalah tindakan pencegahan. Moral dan Etika menjadi bahan yang akan membuat penyeleksian guru lebih ketat dan tidak asal-asalan karena yang dipertaruhkan adalah generasi bangsa ini. 

Pendidikan di Indonesia masih termasuk yang masih dalam tahap berkembang dan tidak maju, menurut saya hal ini juga disebabkan oleh kurangnya kompetensi seorang Guru serta pihak pemerintah yang tidak becus dalam menyeleksi seorang tenaga pendidikan. Memang seorang guru dituntut untuk pintar dan bisa mengajar tetapi etika moral sering tidak diperhatikan oleh pihak penyeleksi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun