PERSIPURA................
adalah representasi dari masyarakat papua, bagaimana masyarakat papua begitu bangga dengan persipura. Setelah menjuarai ISL, pemain persipura adalah pahlawan bagi masyarakat papua atas realita kondisi pembangunan di papua yang tersendat-sendat dikarenakan pengelolaan dana otonomi khusus papua yang tidak jelas dalam meningkatkan kesehjateraan masyarakat papua.
Kehadiran persipura sebagai pelipur lara dari semua akumulasi kekecewaan yang dihadapi oleh masyarakat papua.
kembali ke Persipura yang merupakan kebanggaan dari masyarakat Papua. Tidak dapat dibantahkan lagi bahwa saat ini masyarakat papua bangga dengan prestasi yang telah ditorehkan oleh pemain persipura yang merupakan pembuktian bahwa papua bisa berbicara di tingkat nasional dan juga Asia (AFC). Seluruh masyarakat papua memberikan penghargaan dan harapan kepada pemain persipura karena mereka adalah duta-duta masyarakat papua di sepakbola dan mengaharumkan nama papua di Indonesia dan Asia.
Namun ada yang menarik dari perjalanan persipura sebagai juara ISL musim ini. Persipura berkekuatan materi pemain lokal (Papua) yang di padukan dengan beberapa pemain dari daerah lain di indonesia dan juga pemain-pemain asing yang berada di persipura memberikan kekuatan tersendiri bagi permainan persipura yang mengembangkan permainan bola dari kaki ke kaki. sehingga memberikan ciri tersendiri dari persipura dengan tim-tim yang ada di ISL dalam gaya permainan sepak bola. Pada saat persipura mengunci gelar juara ISL bermaterikan pemain lokal tanpa satupun pemain asing yang diturunkan untuk bermain.
Kebersamaan yang dibangun didalam tim sebagai sebuah keluarga dalam skuad persipura membuat saling menghargai dan menghormati diantara pemain terbentuk dengan pendekatan kekeluargaan yang dilakukan sang pelatih Jackson F. Tiago. Tetapi semua itu tidak dibangun dalam sekejap, tetapi melalui proses panjang dalam membentuk sebuah skuad yang bermental kuat dan berkembang menuju ke indahan permainan sepak bola.
Setelah mencapia target sebagai juara ISL, masih ada pekerjaan besar yang juga menanti yaitu piala AFC. Dimana persipura masih mempunyai kesempatan untuk membuktikan bahwa dapat bersaing ditingkat asean. Apapun hasilnya di AFC, masyarakat papua selalu mendukung Persipura.
Namun selain kebanggaan sebagai juara ISL dan mempunyai pemain sebagai pencetak gol terbanyak (Boaz Solossa) tetapi sepertinya tidak berimbang dengan efek terhadap pemanggilan ke timnas Indonesia. Persipura sebagai juara ISL, pemainnya telah menunjukkan karakter permainan yang menghibur dan skill yang baik tetapi tidak berpengaruh terhadap komposisi pemanggilan ke skuad merah putih. Sampai dengan saat ini nama seorang top skor ISL Boaz Salossa belum ada dalam susunan skuad timnas, gambaran ini memberikan petunjuk apakah ada yang salah dengan pemain-pemain persipura sehingga mereka tidak dipanggil ke skuad timnas Indonesia. Persipura sebagai juara ISL, jumlah pemainnya hanya hamka hamzah yang ada dalam skuad merah putih. Apa lagi komposisi skuad merah putih akan tetap sama dengan komposisi pemain di AFF, 75% pemain di AFF akan dipertahankan dalam skuad merah putih dalam penyisihan piala dunia.
Dimana nama-nama seperti Boaz Solossa, Titus Bonay, Stevi Bonsapia, Ian Luis Kabes, Gerard Pangkali, Ricardo Salampessy, sampai dengan pemain-pemain muda seperti Yohanis Tjoe. mungkin dari sekian nama tersebut masih kalah bagus dengan nama-nama pemain dari Persija Jakarta, Arema Malang, Sriwijaya FC, Â Persib Bandung, dll. Ataukah pemain-pemain persipura dianggap belum layak membela timnas Indonesia. Ataukah kemampuan skill sepak bola mereka masih kalah dengan pemain-pemain dari Tim-tim ISL lainnya. Memang bukan berati kehadiran pemain-pemain persipura dapat memberikan hasil yang diharapkan oleh pecinta timnas Indonesia. Tetapi paling tidak sebagai juara ISL, persipura dapat menyumbangkan pemain-pemainnya untuk membela timnas merah putih.
Ini menjadi pertanyaan tersendiri, jaura ISL tetapi pemain-pemainnya terpinggirkan untuk mengisi skuad merah putih. Selain mungkin kalah bersaing dengan pemain-pemain dari ISL juga kalah bersaing dengan pemain-pemain naturalisasi yang dikembangkan PSSI. Sehingga sebagai pembanding seorang pemain persipura, Boaz Solossa masih kalah bersaing dengan Bambang Pamungkas dan juga Yongky.
Namun semua itu terserah kepada pelatih dan pimpinan di PSSI, yang mana mempunyai kewenangan untuk memilih pemain di dalam skuad merah putih. Kalau memang pemain Persipura tidak dipanggil kedalam skuad merah putih mungkin dapat diterima dengan pandangan bahwa memang pemain-pemain persipura belum layak dimata pengurus PSSI dan pelatih untuk membela timnas Indonesia. Entah penilaian apa yang mereka gunakan tapi andaikan kenyataan itu terjadi, pendukung persipura dapat memaklumi dengan suatu pertanyaan besar. Ada apa gerangan sehingga pemain persipura tidak dipanggil ke timnas Indonesia.