Mohon tunggu...
Kenzie Wospakrik
Kenzie Wospakrik Mohon Tunggu... -

mencari penyegaran dalam segelas kopi

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Persipura Again

4 Juli 2011   04:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:57 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Pada penutupan ISL dn penyerahan juara ISL kepada Persipura di stadion Mandala Jayapura Papua, dimana sebelummnya digelar laga perang bintang antara Persipura dan ISL ll star. Dan seperti yang kita ketehui Persipura berhasil menundukan all star dengan skor 2-1.

Dalam harapan saya sebelum laga Persipura Vs All Star, para pemain yg diturunkan oleh all star merupakan komposisi dari pemain tim nas Indonesia. Kenapa demikian harapan saya. Hal ini dikarenakan untuk menjadi perbandingan buat pelatih tim nas Mr. alfred riedl bahwa siapa sebenarnya pemain yang terbaik dan bisa dipanggil ke dalam tim nas. Dengan demikian ada komparasi yang objektif terhadap para pemain yang berhak membela tim nas. Sehingga akan dilihat perbandingan antara para striker (Boaz, Titus Bonai, Lukas Mandowen dr Persipura dan Yongki, Bambang, Gonzales adl pemain timnas), pemain tengah/gelandang (ian kabes, gerard pangkali, stevi bonsapia dan yustinus pae.dll sedangkan dari tim nas Bustomi, dll), dan terakhir untuk pemain bertahan (Ricardo salampessy, hamka hamzah, ortizan, yohanis tjoe,dll dari persipura sedangkan m. robby, m. ridwan, dll dari timnas).

Dalam pertandingan tersebut dapat menilai siapa pemain yang layak masuk ke skuad tim nas, hal ini di karenakan komposisi dari all star adalah para punggawa tim nas yang digabung dengan para pemain asing di ISL. Andaikan pada saat pertandingan tersebut komposisi pemain dari all star adalah para punggawa tim nas dan tanpa pemain asing akan menjadi suatu pertandingan yang menarik. karena tidak langsung tim nas di dalam all star bertanding melawan persipura. Dan saya juga tidak bisa menebak bagaimana dengan hasil akhirnya. Dan merupakan masukan bagi pelstih tim nas untuk komposisi pemain di dalam skud tim ns indonesia.

Setelah pergelaran ISL selesai dan semua selebrasinya berakhir, kemuadian perhatian tertuju pada komposisi pemain tim nas indonesia. Nama seorang top skor ISL akhirnya masuk kedalam skuad tim nas. Mr riedl seperti mau tidak mau harus memanggil seorang yang dianggapnya pemberontak dengan kasus indisipliner. Nama Boaz memang kembali masuk ke dalam tim nas, tetapi kompatriotnya di Persipura Titus Bonay tidak dipanggil ke dalam Tim nas. Sepertinya Riedl dengan para pengurus PSSI terpaksa memasukan nama seorang Boaz ke dalam skuad tim nas karena prestasi yang ditorehkan dalam ISL. Apabila Boaz tidak dipanggil mereka menghadapi tuntutan dari suara masyarakat yang menginginkan seorang Boaz masuk dalam skuad Tim Nas. Dengan demikian dengan terpaksa mereka memasukan Boaz kedalam skuad tim nas. Hal ini berbeda dengan Titus Bonay dan pemain Persipura lainnya. Ada apa gerangan sehingga seorang Titus Bonay yang penampilannya bersama Persipura begitu memikat dengan mencetak gol-gol untuk Persipura. Namun saya sepertinya tidak heran kenapa sampai para pemain papua dan khususnya seorang titus bonay tidak di panggil k tim nas.

Di dalam tabloid bola (30 juli 2011), Tibo mnyatakan bagaimana suasana di dalam Tim Nas yang tidak harmonis dan saling menjatuhkan dimana terjadi persaingan tidak sehat dalam skuad tim nas. Dan hal tersebut juga melibatkan pengurus dan asisten dalam tim nas yang memberikan masukan yang tidak benar. Dengan demikian, bagaimana tim nas bisa maju kalau pengurus terlalu mencampuri dan terlibat dalam tim nas. Wajar penilaian pemain dalam tim nas berdasarkan masukan dan titipan dari para pengurus.  Dengan demikian bukan kemampuan pemain yang dinilai tetapi berdasarkan kesukaan pengurus terhadap pemain. Kalau sudah begini sampai kapanpun pemain yang mempunyai kemampuan diatas rata-rata tidak akan terpanggil ke dalam skuad tim nas di karenakan banyak kepentingan yang mencampuri kepentingan tim nas, kecuali pemain tersebut bisa membuktikan sendiri kemampuannya.

Dengan demikian komposisi pemain Tim Nas yang berasal dari Persipura, tidak akan mendominasi skuad tim nas. Walaupun Persipura merupakan juara ISL dan merupakan klub yang konsisten dalam ISL dengan telah meraih tiga bintang (tiga kali juara). Namun hal ini juga sudah dapat diperkirakan, dimana pembinaan pemain muda di Persipura yang memberikan dampak dengan dominasi pemain lokal di Persipura dan iwujudkan dalam menjuarai ISL tidak akan mmpengaruhi komposisi pemain dalam tim nas Indonesia. Sepertinya ada keengganan memanggil pemain dari Persipura/Papua. Juara ISL, hanya tiga pemain yang dipanggil ke dalam skuad tim nas senior.

Sehingga kembali ke awal tulisan ini diatas, dimana pertandingan Persipura Vs ISL All Star yang dimenangkan oleh Persipura belum cukup membuktikan kepada pengurus PSSI dengan kemampuan pemain Persipura untuk membela tim nas.

Andaikan pada saat pertandingan tersebut Persipura Vs All Star ISL yang mana pemainnya adalah para pemain tim nas indonesia, bagaimana hasil yang akan terjadi? Apakah Persipura yang akan memenangkan pertandingan atau ISL All Star?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun