Mohon tunggu...
Decky Wamea
Decky Wamea Mohon Tunggu... -

Decky Wamea Lahir di Pulau Mutiara Doom-Kota Sorong, Papua Barat. Menghabiskan masa kecilnya di Pulau yang sama. Sempat belajar dan tinggal selama 8 tahun di Jayapura, selama 9 tahun di Jakarta. Saat ini menekuni kajian perubahan sosial yang berorientasi pada pengembangan masyarakat (Community Development).Bekerja pada Papua Institute (2006-Sekarang). Menjadi peneliti/konsultan lepas pada beberapa lembaga/perusahaan nasional/internasional di Jakarta dan menjadi tenaga pengajar pada beberapa kelompok belajar anak-anak dan sekolah tinggi di Papua.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

‘Anggur’ Paskah & Kebiasaan ‘Mabuk’ di Papua

8 April 2011   04:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:01 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah perayaan paskah di sebuah gereja di Papua, seorang jemaat datang menyapa dan bertanya pada pendetanya: “pa Pendeta apakah masih ada anggur sisa perjamuan paskah tadi?” Pendetanya menjawab: ‘ya..masih ada, tapi sabar dulu masih banyak orang (jemaat), nanti ambil di ruang pastori” Jangan ketawa ya…itu sebagian kecil kenytaan yang terjadi di Papua, dibeberapa jemaat sesaat setelah perayaan perjamuan paskah di Papua.

Minuman beralkohol, seperti anggur bagi penduduk beberapanegara di benua Eropa, Amerika dan juga Asia mungkin merupakan barang consumable yang disediakan berkaitan dengan iklim yang mereka alami atau perayaan hari/acara tertentu. Selain berfungsi sebagai pelengkap kebutuhan, Anggur juga menjadi lambang yang sakral dalam ajaran Kristen. Di Papua anggur memiliki banyak bukan saja memiliki makna tersendiri dan agaimana angggur di dalam kehidupan orang Papua saat ini?

Dalam artikel ini saya tidak bermaksud membawa imajinasi kita kembali pada perayaan paskah terakhir Yesus dengan murid-murid-Nya di Nazaret 2000-an tahun silam, masa itu sudah berlalu sangat lama dan telah diabadikan dalam karya monumental Leonardo Da Vincithe last supper’ ,dimana Anggur menjadi bagian dari pokok ajaran paskah menjadi sajian pokok dalam perayaan malam tersebut. Dan saya berharap setelah membaca artikel kecil ini, kita sekalian bisa membayangkan kondisi Papua hari ini dan makna anggur yang sesungguhnya?

Dalam perayaan paskah terkahir Yesus (seperti saya sebutkan diatas) terkesan semua begitu sederhana, hanya ada roti dan anggur. Anggur menjadi pokok sajian dalam perayaan tersebut, Anggur bermakna peringatan akan kematian Kristus dimana darah-Nya tercurah bagi penebusan umat-Nya, dan menjadi lambang penebusan hingga hari ini. Dalam hubungannya dengan artikel ini, saya sendiri sudah berusaha mencari apakah ada data sejarah yang menyebutkan bahwa ‘salah seorang dari murid Yesus datang dan bertanya pada Yesus, ‘Guru apakah masih ada anggur sisa perjamuan tadi? (Guru: Yesus dikenal juga sebagai guru) Mungkin pernyataan dalam bentuk pertanyaan ini menggelikan dan lucu, namun jujur saya secara pribadi sangat ingin tahu apakah hal itu terjadi diantara murid-murid Yesus, sehingga kita bias menemukan korelasi kenapa ada tradisi minum anggur sisa perjamua? Fakta itu hanya ada disini, di Papua. Bagaiman mungkin, namun jelas mengapa saat ini orang Papua begitu dekat dengan alcohol itu adalah fakta tersendiri. Walau mungkin tidak ada kolerasi antara kebiasaan minum orang Papua dan perayaan paskah Yesus. Namun kalau saja bisa dibahas, coba saja dibayangkan kalau anggur milik gereja, yang nota bene milik Tuhan saja mereka bisa habiskan, apalagi anggur dan minuman beralkohol lainnya yang bisa didapat diluar gereja, dengan cara yang lebih mudah. Dan inilah kondisinya. Setelah saya ditellusuri ternyata fakta atau data yang menjelaskan tindakan‘salah seorang dari murid Yesus datang dan bertanya pada Yesus, tentang sisa anggur perjamuan tersebut tidak saya temukan. Fakta tersebut hanya di Papua, dimana seorang anggota jemaat bisa bertanya tentang sisa anggur perayaan perjauan Paskah kudus kepada pendetanya uktuk kemudian diminum. Mungkin juga fakta ini bisa muncul sebagai fenomena dibeberapa daerah lain di Indonesia atau Negara lain, namun untuk sementara hal ini yang saya tahu hanya terjadi di Papua.

Pernyaan yang muncul dalam pikiran saya, Dari mana datangnya kondisi seperti ini? Apakah ini model tradisi baru untuk menghilangkan makna anggur secara perlahan? Ataukah hanya tindakan biasa beberapa anggota jemaat?Celakanya sisah anggur tadi bisa membuat mereka menjadi mabuk dan kadang tak terkontrol. Pertanyaan lain yang muncul di kepala saya, apakah hal ini harus ditoleransi? Saya bingung dan ingin sekali bertanya pada seorang pendeta dan apa yang bias diperbuat para pendeta dengan situasi ini sebelum paskah 22 April 2011 mendatang.

Sebab saya juga temukan fakta lain bahwa di Papua anggur memiliki banyak teman yang juga menjadi teman dari beberapa jemaat dan juga pendeta. Teman-teman anggur adalah“anggur-anggur lain” minuman-minuman “luar angkasa” dari yang berkelas seperti Chivas Regal, LongIsland, Martini, JW alis Jonny Wolker, JD alias Jack Daniels, BL alias Black Leble, RL alias Red Leble, MH alias Menssion House dan bahkan minuman-minuman yang tidak dipahami WHO dan terdaftar pada Departemen Kesehatan RI karena tidak terdeteksi kadar alkoholnya seperti, Kawat Duri alias CT alias Cap Tikus alias bakar menyala, ampo alias anggur pohon, kosongan alias Jamu, saguer alias Milo alias Minuman Lokal, semua ada di dekat kita saat ini, sehingga tidak sedikit dari kita yang kehilangan damai dan makna Paskah yang sesungguhnya karena perilaku kita orang Papua sendiri.

Saya yakin bahwa perayaan Paskah pada jemaat mula-mula di Papua memiliki makna dan damai yang tidak terukur dalam nuansa religius yang dalam, meskipun mungkin saya sendiri tidak yakin mereka memiliki Anggur atau tidak? Namun saya percaya makna anggur bagi mereka benar-benar merupakan pemaknaan religious yang sesungguhnya sehingga Paskah begitu berarti bagi mereka. Walau yang tersedia untuk merayakan paskah hanya hati mereka yang masih polos dan ingin tahu tentang berita keselamatan.

Pertanyaan untuk kita sekalian renungkan adalahapakah kita mampu mengahadirkan makna paskah yang sesungguh itu kembali?Dan memilihat anggur sebagai makna penebusan? Ya……..renungkanlah!!!!

Selamat Merayakan Paskah 2011

Decky Wamea

Jemaat Bethel Doom

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun