Mohon tunggu...
Decaesar DewaB
Decaesar DewaB Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penggemar sepak bola nasional

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ideologi Lingkungan dan Worldview Danone Aqua

6 September 2017   14:54 Diperbarui: 6 September 2017   15:08 1215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam artikel ini akan membahas mengenai ideologi lingkungan dan world viewatau pandangan dunia. Permasalahan lingkungan muncul dari pelaksanaan pembangunan yang dilakukan sebagai kegiatan yang beriringan dengan bertambahnya jumlah dan kebutuhan penduduk, hal tersebut akan mendukung adana resiko terhadap lingkungan seperti pencemaran, perusakan dan eksploitasi sumber daya alam. (Harun, 1992) Kemrosotan lingkungan dan sumber daya alam harus segera diatasi agar lingkungan alam tetap baik sebagai penunjang kehidupan, untuk mencegah hal tersebut terjadi dibutuhkan upaya yang harus dilakukan seluruh aspek penduduk dalam melakukan aktivitas pembangunan harus dilandasi oleh dasar-dasar pertimbangan pelestarian dan kemampuan lingkungan dalam jangka panjang atau bisa disebut pembangunan yang berkelanjutan.

Masalah lingkungan merupakan tanggung jawab setiap penduduk, dalam cakupan luas adalah suatu negara. Masalah lingkungan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab satu negara namun seluruh negara harus menjaga keberlangsungan lingkungan yang tetap baik sebagai penunjang kehidupan. Setiap pembangunan yang dilakukan pasti membawa dampak bagi lingkungannya baik itu dampak positif maupun negatif, namun dalam ideologi lingkungan ini setiap resiko kerusakan dan pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh pembangunan dan seluruh aktivitas manusia harus diminimalisir (Harun,1992). Berdasarkan pendapat Eder dalam Buhr menyatakan bahwa nilai alam dan ekologi sekarang kekhawatiran non-kontroversial (Eder,1996) dan sebabnya lingkungan menjadi ideologi dominan yang dimiliki seluruh lapisan masyarakat.

Dalam tulisan Buhr tentang bagaimana perusahaan berkontribusi dan mencerminkan ideologi lingkungan dari waktu ke waktu, terdapat laporan yang diberikan dan dibahas dalam tulisannya yaitu tentang laporan Perusahaan Noranda. Laporan tersebut adalah apa yang telah dilakukan perusahaan Noranda tersebut memanfaatkan alam dalam kegiatan produksi perusahaan dan apa bentuk tanggung jawab yang telah dilakukan oleh perusahaan Noranda terhadap lingkungan setelah memanfaatkan alam. Dalam laporan tersebut juga berisikan bagaimana hubungan perusahaan dengan alam dan masyarakat. Perusahaan Noranda dipilih karena yang pertama perusahaan ini bergerak dalam bidang pertambangan yang sudah terkemuka di Kanada oleh sebab itu sebagai perusahaan yang berhubungan dengan alam pasti memiliki isu atau permasalahan lingkungan untuk dikelola. Kedua, Perusahaan Noranda  merupakan salah satu perusahaan yang memiliki laporan lingkungan di Kanada. Ketiga, Perusahaan Noranda sudah memenangkan berbagai penghargaan pelaporan untuk laporan tahunan dan laporan lingkungan hidup serta pembangunan berkelanjutan.

Tiga fase menurut Eder (1996), tahap pertama merupakan fase dimana ketidakcocokan ekologi dan ekonomi ditandai dengan munculnya masalah lingkungan. Tahap kedua terjadi ketika pendekatan peraturan didominasi aksi lingkungan dan wacana. Tahap ketiga muncul dipertengahan tahun 1990an adalah normalisasi budaya keprihatinan lingkungan dan intefarasi dengan pola pemikiran ideologis. Eder berpendapat bahwa lingkungan merupakan bentuk wacana protes yang menempatkan lingkungan sebagai agenda, sejak saat itu telah terjadi komunikasi lingkungan yang dilakukan oleh kelompok kepentingan dengan berbagai sudut pandang, hal tersebut justru menjadikan masalah antara kelompok kepentingan (Eder, 1996)

Contoh yang saya ambil adalah perusahaan Aqua di Indonesia:

Aqua merupakan perusahaan produsen air mineral yang saat ini dimiliki oleh perusahaan multinasional Danone. Berdiri pada tahun 1973 dan sebagi pelopor pertama perusahaan air minum dalam kemasan, pabrik pertama didirikan di Bekasi oleh PT. Golden Mississippi kemudian pada tahun 1984 pabrik kedua didirikan di Panddan, Jawa Timur. Tahun 1993 Aqua menyelenggarakan program Aqua Peduli dengan melakukan daur ulang botol plastik. Pada tahun 2003 Aqua kembali melakukan perluasan kegiatan produksi yaitu di Klaten. (www.aqua.com)

Aqua dalam website resminya juga menuliskan peran ganda yang mereka terapkan yaitu pencapaian kinerja ekonomi dan perhatian terhadap aspek sosial dan lingkungan. Perusahaan ini dalam menjalankan bisnisnya agar mendapat keuntungan juga tidak lupa akan kesadaaran terhadap aspek sosial dan lingkungan, perusahaan ini peduli dengan tetap mejaga bagaimana kualitas produk yang mereka pasarkan dan tanggung jawab. Dalam aspek sosial mereka memperdayakan karyawannya sebagai aset perusahaan dan perusahaan ini peduli dengan keadaan masyarakat di berbagai pulau di Indonesia dengan memberikan berbagai bantuan seperti program wash. Dalam aspek lingkungan Aqua memiliki komitmen terhadapa pengelolaan daerah aliran sungai di lokasi pabriknya melalui program Aqua Lestari dan melakukan inisiatif-inisiatif dalam pengelolaan dampak lingkungan dari kegiatan produksi. (www.aqua.com)

Berita terbaru dari Aqua adalah kepedulian terhadap sampah plastik dengan bekerja sama dengan H&M Indonesia, mereka mendukung program ini dengan proyek Bottle2Fashion dengan mengolah kembali sampah botol plastik menjadi produk fashion(Indopos, 6 September 2017)

Analisis dari Aqua adalah perusahaan air mineral ini merupakan perusahaan yang tentu saja menggunakan bahan baku untuk produksinya dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada khususnya air. Eksploitasi terhadap sumber daya alam tentu saja akan membawa dampak yang negatif jika perusahaan tidak mampu untuk melalukan atau bertanggung jawab terhadap alam. Pengelolaan sumber daya dan lingkungan dalam dunia perusahaan tentu saja harus diperhatikan secara mendetail. Terdapat problematika yang ada dalam pembangunan sebuah perusahaan, tentunya tujuan pembangunan adalah untuk kesejateraan ekonomi dan sosial namun disisi lain yang timbul ketika pembangunan dilakukan akan ada perubahan terhadap lingkungan dan sumber daya alam (Harun, 1992). Tanggung jawab dan perhatian perusahaan Aqua terhadap aspek sosial dan lingkungan sudah bisa dibuktikan dengan berbagai program yang ada dan sudah dilakukan oleh pihak perusahaan, dengan berbagai program yang telah dilakukan Aqua terhadap aspek lingkungan tentu saja sudah menunjukkan bagaimana kepedulian sebuah perusahaan terhadap lingkungan. Dalam berita yang dimuat Indopos terbaru ini Aqua juga bermitra dengan H&M Indonesia dalam langkah kepedulian mereka terhadap limbah plastik. Maksudnya adalah iya benar bahwa perusahaan tidak bisa dipungkiri pasti memanfaatkan alam dalam usahanya namun disisi lain bahwa perusahaan tersebut juga memiliki tanggugjawab dan kepedulian terhadap lingkungan.

Daftar Pustaka:

Harun, M. 1992. Berbagai Aspek Hukum : Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.Jakarta: Bumi Aksara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun