Kita mungkin sudah tidak asing mendengar istilah generasi Z, generasi yang berumur kisaran 15-20 tahun ke atas. Generasi yang masih muda dan mengenal teknologi, generasi Z yang nantinyakan menjadi golden era industri dan kualitas hidup yang lebih maju dibanding generasi sebelumnya karena, kehidupan disekeliling mereka tidak lepas dari yang namanya teknologi, dimana mereka sangat bergantung dengan gadget. Mereka harus dipaksa siap ditengah situasi yang tidak pasti.
Ditengah ketergantungannya dengan teknologi, tentunya akan ada kendala yang akan mereka hadapi pastinya, salah satunya adalah kesehatan mental. Kesehatan mental generasi Z biasanya diakibatkan oleh faktor orang tua dan perkembangan teknologi, salah satunya gadget. Dikutip dari detik.com, perkembangan teknologi melahirkan dampak negatif. Perkembangan teknologi bisa melahirkan dampak negatif seperti cyber bullying, bisa membuat gen Z sering membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain, sehingga kepercayaan diri mereka menurun dan itu juga menyebabkan penurunan kesehatan mental generasi Z .
Dikutip dari Jurnal Binus University Tahun 2022, generasi Z saat ini rentan dengan depresi. Penduduk yang berusia 15 tahun ke atas mengalami depresi, diperkirakan setiap hari ada 5 orang yang melakukan bunuh diri akibat depresi. Tindakan bunuh diri itu bisa terjadi akibat tekanan dari pengaruh media sosial atau hal lain, sehingga mereka mudah terpengaruh dan akibat kesehatan mentalnya yang mungkin melemah.
Maka dari itu, kita sebagai generasi Z harus bisa melakukan hal-hal yang positif dan bermanfaat untuk pikiran supaya terhindar dari yang namanya depresi. Karena kita generasi Z nantinya yang akan membawa Indonesia emas kedepannya. Support sistem orang tua juga sangat penting untuk mereka, dengan cara pola asuh yang benar bisa membuat mental anak menjadi lebih baik.
