Oleh: Deby Indah Aristasari (154223010)
Mahasiswi Magister Psikologi Sains Universitas Surabaya
Dalam dunia perfilman, karakteristik manusia seringkali menjadi pusat cerita, menggambarkan perjalanan kompleks menuju pemahaman diri dan penerimaan lingkungan sekitarnya. Film ini mempersembahkan sebuah kisah yang menyentuh tentang perjalanan seorang wanita muda bernama Aurora dalam menemukan identitas dirinya. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi analisis psikologis menggunakan teori-teori terkenal dalam bidang psikologi seperti teori psikoanalisis Freud, teori psikologi analitikal Carl Gustav Jung, teori operant conditioning B.F. Skinner, dan teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow.
Analisis dengan Teori Psikoanalisis Freud
Teori psikoanalisis Freud memberikan pandangan mendalam tentang struktur kepribadian manusia. Aurora, sebagai tokoh utama, dapat dianalisis melalui konsep id, ego, dan superego. Id-nya tercermin dalam dorongan-dorongan dasarnya, seperti keinginan untuk kebebasan dari keluarga. Ego-nya muncul saat Aurora berusaha menemukan keseimbangan antara keinginan pribadinya dan realitas di London. Sementara itu, superego-nya tercermin dalam pengaruh nilai moral dan etika dari keluarganya. Freud juga membahas insting, yang dalam konteks Aurora, menggambarkan keinginan untuk kebebasan, mengejar cita-cita, dan mencari identitas diri. Tahapan perkembangan Aurora yang dikaitkan seperti tahap oral, anal, dan genital, mencerminkan konflik internal yang memengaruhi hubungannya dengan keluarga dan perkembangan hubungan dengan James. Mekanisme pertahanan Freud, seperti represi, identifikasi, dan sublimasi, membantu Aurora mengatasi stres dan masalahnya. Dinamika antara kesadaran dan ketidaksadaran juga tercermin dalam pengalaman Aurora dengan keluarga dan James.
 Analisis dengan Teori Psikologi Analitikal Carl Gustav Jung
Teori Jung membawa konsep-konsep seperti arketipe, anima dan animus, shadow, dan self ke dalam analisis karakter Aurora. Perubahan persona Aurora saat merantau mencerminkan kebutuhannya untuk menemukan identitas diri yang sesuai. Animus-nya yang kuat tercermin dalam sifat memberontak dan cuek terhadap norma-norma gender. Bayangan atau shadow dalam diri Aurora menjadi pendorong untuk memotivasi dirinya tetap hidup. Proses individualisasi Aurora dalam film ini menggambarkan usahanya menuju keutuhan diri dan pemenuhan potensi penuhnya. Jung juga menyoroti tipe kepribadian dan sikap introvert Aurora. Perasaan yang Aurora pendam dan usahanya untuk menunjukkan kekuatan dan ketangguhan secara eksternal menciptakan konflik internal yang kompleks.
Analisis dengan Teori B.F. Skinner
Teori operant conditioning Skinner memberikan wawasan tentang hubungan Aurora dengan lingkungannya. Kondisi keluarga yang tidak mendukung mendorong Aurora untuk menghindari situasi tersebut. Penguatan negatif terjadi saat Aurora merasa tidak nyaman dengan keluarganya, sementara penguatan positif terkait dengan hubungannya dengan Honey dan Kit di London. Antecedent, behavior, dan consequence Skinner menggambarkan perubahan perilaku Aurora yang dipengaruhi oleh lingkungannya. Dalam keluarganya, Aurora cenderung untuk merendam perasaannya, sedangkan di London, ia lebih terbuka dan berinteraksi dengan teman-temannya.
Analisis dengan Teori Abraham Maslow
Teori hierarki kebutuhan Maslow memberikan gambaran tentang perjalanan Aurora menuju pemenuhan kebutuhan dasarnya. Merantau ke London mencerminkan upayanya untuk memenuhi kebutuhan fisiologis dan keselamatan. Hubungannya dengan Honey dan Kit mengindikasikan usahanya memenuhi kebutuhan sosial dan cinta. Kekurangan dukungan dari keluarga dan masalah dengan James menghambat pemenuhan kebutuhan penghargaan diri Aurora. Namun, pertumbuhan pribadinya di London dapat dihubungkan dengan usaha mencapai aktualisasi diri. Langkah-langkahnya untuk belajar dan tumbuh menciptakan motivasi intrinsik Aurora, mendorongnya untuk terus berkembang.