Mohon tunggu...
deby ikhsani ragillia 20323024
deby ikhsani ragillia 20323024 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dalam Gelap Terang

6 Juni 2024   11:56 Diperbarui: 6 Juni 2024   12:02 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Dalam gelap malam yang abadi,
Ia adalah bintang kecil, bersinar tanpa henti.
Tak pernah ia melihat langit biru,
Namun hatinya pelangi, penuh warna rindu.

Tak tahu ia warna daun di pepohonan,
Namun angin berbisik, membawa kedamaian.
Setiap bunyi adalah simfoni alam,
Mengiringi langkahnya, seperti alunan salam.

Tak melihat ia bunga yang mekar indah,
Namun harum semerbak, bagai ciuman surga.
Dunia baginya bukanlah yang terlihat,
Namun dirasakan, dengan hati yang lekat.

Ia berbeda, dari anak-anak yang lain,
Matanya tertutup, tapi jiwanya melambung tinggi.
Matanya mungkin tak melihat terang,
Namun jiwanya lentera, sinarnya tak hilang.

Dalam kegelapan, ia menemukan cahaya,
Mengajarkan kita, cinta yang nyata.
Tanpa warna, ia melukis hidup dengan rasa,
Sentuhannya lembut, bagai sutra.

Walau buta, semangatnya seperti api,
Membara, menghangatkan, penuh energi.
Cita-cita terlukis dalam mimpi,
Tak ada yang bisa menghalangi.

Ia berjuang, seperti anak lainnya,
Menggapai bintang, meraih cita-citanya.
Dalam kebutaan, ia ajarkan kita,
Melihat dunia, dengan mata hati yang peka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun