Akhirnya: setelah sebulan menyarang di awan
Selepas magrib hujan pun turun juga
Menandur tanah.
Menurunkan kering di genting garing
Dapat kucium aroma debu
Matang di masak hujan
Sambil menunggu isya, kubaca lagi candaan anak istri
Di kamar yang hampir genap
dua tahun kami tempati
Pada halaman ke tiga puluh lima
Kudapati anakku masuk tahun kedua
Setelah lahirnya
Sebelum ramadhan tiba
Selepas isya: hujan belum juga reda
Ke dokter kami punya rencana
Bersepeda motor tua
Batuk pilek anak kami yang pertama
tapi Tuhan rupanya tak ingin kami ke dokter
Tuhan ingin kami datang kepadaNya
Tanpa resep kimia
Pukul 21:30 hujan baru reda. kuintip
Anakku sudah tidur
Istriku juga. O,
mungkin hujan di suruh Tuhan
Turun menidurkan anak istriku!
Mungkin!
juga terimakasih.
Kepada yang bersembunyi di balik
Hikmah hujan
Depok 04 juli 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H