Mohon tunggu...
denny bratha
denny bratha Mohon Tunggu... -

Seorang Jurnalis dan Penggiat Kebudayaan, tinggal di Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Surat Terbuka untuk Rustriningsih

5 Juli 2014   11:18 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:24 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahukah Ibu, saat ibu mengumumkan pilihan politiknya mendukung pasangan Prabowo –Hatta saya sangat gelisah. Kegelisahan yang sama saat Ibu Megawati Soekarnoputri justru merestui Ganjar Pranowo di Pilgub Jawa Tengah setahun lalu. Bagi saya warga Jawa Tengah Ibu adalah figur panutan, selaksa pijar cahaya di kegelapan.

Beberapa hari saya meredam kegelisahan ini. Kegelisahan yang mungkin juga dirasakan ratusan, ribuan bahkan mungkin puluhan ribu pendukung Ibu di Jawa Tengah. Saya menyaksikan sendiri bagaimana rekan-rekan saya sangat terpukul dengan pilihan politik ibu. Padahal mereka tidak pernah sekalipun bertatap langsung dengan Ibu.

Satu tahun mereka mengumpulkan serpihan-serpihan berita di berbagai media, mengarsip semua kebaikan dan prestasi ibu, terutama tentang ketegaran dan konsistensi politik ibu, merangkainya untuk menemukan sebuah keyakinan bahwa Seorang Rustriningsih adalah tokoh perempuan Jawa Tengah yang layak diperhitungkan di panggung politik Nasional.

Mereka mencari berbagai pembenaran bahwa keputusan Megawati Soekarnoputri tidak merestui ibu di Pilgub Jateng adalah sebuah kesalahan. Membesarkan hati bahwa ada tempat khusus yang memang dipersiapkan PDI Perjuangan untuk ibu. Kami kerap berandai-andai jika Jokowi Presiden maka ibu adalah salah satu Menteri yang menguatkan pemerintahannya. Tapi bangunan cita dan harap itu seketika luluh lantak atas pilihan politik ibu.

Tahukah ibu, kami adalah anak-anak muda yang tumbuh dalam ketakutan dan ancaman Orde Baru. Orang tua kami adalah para loyalis PDI, sama seperti ibu. Kami merasakan bagaimana orang tua kami diasingkan secara sosial, dimandulkan secara ekonomi, dimiskinkan secara sistemik dan tidak sedikitpun diberi ruang. Gerak gerik kami selalu dicurigai. Kami hidup dan tumbuh dalam masa-masa penuh resiko.

Saya juga adik-adik saya, menjadi saksi bagaimana orang tua kami harus bolak-balik saban bulan ke Markas Tentara (Kodim) karena dianggap sering menggelar pertemuan-pertemuan politik yang mengganggu stabilitas. Beruntung, kami tidak diberi Stigma PKI seperti yang saat ini dialamatkan ke Bapak Joko Widodo dan PDI Perjuangan.

Tahukah ibu, jika orang tua-orang tua kami adalah para pendukung ibu. Mereka hidup satu masa, satu zaman dengan ibu. Mereka sama-sama merasakan pahitnya meretas jalan perjuangan. Mereka adalah para pejuang yang gigih menjaga “Kandang Banteng”. Mereka yang tidak pernah berharap menikmati kekuasaan, tidak seperti ibu.

Kami mungkin tidak pernah tahu apa yang sesungguhnya terjadi. Tapi kami merasakan bahwa ideologi perjuangan yang selama ini ibu usung ternyata hanya sebuah slogan usang. Tahukah Ibu? Keputusan politik ibu sama artinya mengajarkan ribuan bahkan jutaan anak muda Jawa Tengah untuk menjadi bermental oportunistik? Ibu telah menjerumuskan kami dalam perjuangan syahwat kekuasaan, bukan perjuangan berlandaskan ideologis.

Tapi tidak apalah, keputusan Ibu saat ini sangat tepat. Karena telah mengajarkan kami tentang mana kepalsuan kepura-puraan dan mana keikhlasan ideologi perjuangan. Setidaknya, kini kami sedikit mengerti, kenapa Megawati Soekarnoputri tidak merekomendasikan ibu menjadi Gubernur Jawa Tengah !

Satu hal yang ibu lupakan, ibu besar karena berada di rumah besar yaitu PDI Perjuangan. Ibu hebat karena berada di tengah-tengah kader Nasionalis yang selama berpuluh tahun -sebelum reformasi- tetap bertahan hidup dalam tekanan. Maka ibu tidak akan pernah bisa memindahkan rumah kami, menggoyahkan keyakinan kami.

Silahkan ibu yang keluar dari rumah besar kami ! Kami hanya bisa berdoa, semoga ibu menemukan apa yang dicari selama ini. Kami tetap pilih JOKOWI..!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun