Mohon tunggu...
deborah hutaurukciracas
deborah hutaurukciracas Mohon Tunggu... Human Resources - penggemar bola, musik rock, hobby jalan kaki

SMA A1 di JKT, BSC S1 di USA, MM/ S2 di Americas dan Jakarta. Learning is a curious process to gain something or to give up something

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Aplikasi Teori John Dewey saat PJJ Di Sekolah Dasar

11 September 2021   17:11 Diperbarui: 11 September 2021   17:21 1058
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SEjak Maret 2020, masa PSBB pertama di Jakarta, seluruh sekolah dihadapkan tantangan baru. Bagaimana anak-anak sekolah dari rumah? Bagaimana guru mengajar jarak jauh? Bagaimana anak dan guru beradaptasi dengan sistem pembelajaran yang baru tanpa tatap muka langsung?

SIswa tetap bisa belajar hal baru, mengerti materi kurikulum yang ada, dan guru tetap bisa mengajar berbasis k13 dan lesson plan (Rencana kerja/ajar), biarpun ada stimuli sosial yang tidak terpenuhi (tatap muka) 

Pertama kita harus kenal siapakah John Dewey? Beliau adalah ahli filsafat, pakar pendidikan, pemikiran progresif. Ia berasal dari AMerika yang lahir di abad 19 (1857-1952), tepat saat kebangkitan dunia industri berbasis labor intensif dan dunia mengalami perang dunia pertama dan kedua, serta penemuan berbagai vaksin.

Ia mengatakan bahwa di sekolah, tidak hanya siswa yang belajar, namun guru juga belajar, maka proses pembelajaran antara guru dan siswa menghasil hasil yang kondusif bagi kedua pihak. Menurut sumber Wikipedia, Dewey mengatakan bahwa

 that education and learning are social and interactive processes, and thus the school itself is a social institution through which social reform can and should take place. In addition, he believed that students thrive in an environment where they are allowed to experience and interact with the curriculum, and all students should have the opportunity to take part in their own learning.

Dewey menekankan proses belajar dan pemahaman dengan prinsip sbb:

1. Learning by Doing , seperti latihan soal, baca buku, praktikum, kegiatan 

2. Discussion/Debate antar siswa/guru, menyampaikan pendapat, ide. SIswa bisa mendengarkan pendapat teman/guru, menerima dan menolak atau menyampaikan ide/gagasannya

3. Interactive: Pelajar mengobservasi di lapangan dan menganalisa. Misalnya, siswa memperhatikan perubahan dari biji kacang ijo berubah menjadi tumbuhan, atau pelajar bersama team memperhatikan curah hujan sambil berdiri luar dan merasakannya.

4. Interdisciplinary; sesuai dengan kurikulum saat ini K13 dan sistem AKM,  pada sistem sekolah dasar sekarang materi pelajaran saling berkesinambungan berbasis Kompetensi Inti dan Dasar yang telah disusun diknas. COntohnya: siswa mengamati satu tumbuhan cabe, mengamati jenis daunnya, menggambar bentuk daun/pohon, serta menghitung seberapa tinggi tumbuhan yang ia amati. Dalam satu tugas, ia telah melakukan pelajaran IPA, Matematika, senirupa, dan juga Bahasa Indonesia.

Saat pembelajaran tatap muka (sebelum pandemik covid 19), ke empat hal ini bisa dilakukan bersama antara guru dan siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun