Maka apabila beberapa sumber terbatas, terutama dana atau lokasi latihan, maka diperlukan:
1. VIsi misi yang sesuai dengan keinginan ketua/pemilik, dan bisa direvisi apabila SSB berkembang
2. Tentukan lapangan yang cocok dengan bagi  SSB untuk lakukan drilling/latihan, karena lokasi menentukan rekrutan pemain.
2. Tnetukan batasan usia, berbasis tahun kelahiran. Mulai saja dari satu jenjang umur dulu.
3. Tentukan mekanisme rekrutmen pemain, coach, staff pengurus, administrasi
4. Tentukan logo, jersey, sbg spirit/budaya dari team
5. Pastikan standar biaya, apakah bulanan, gratis, atau tahunan. Ini harus jelas dari awal sebelum anak terekrut, agar tidak ada miskom dengan orangtua/pendamping.
6. Tentukan standar seleksi/kelolosan pemain/coach. APakah perlu pakai nilai raport sekolah, sertifikasi, atau pure talent
7. Tentukan standar fasilitas di lapangan, biasanya SSB di Jakarta menyewa lapangan berbasis tarif bulanan, atau jumlah latihan.Â
8. Standar drilling yg akan dipakai dan kedisiplinan yg akan diterapkan. COntoh: pemain harus bawa tumbler sendiri, tidak membuang sampah sembarang di lapangan sewa/tanding, pelatih wajib disiplin hadir tepat waktu, pemain harus tiba 90 menit di lapangan tanding, dsb.
9. Kalau bisa ada pelatih golkeeper khusus bagi penjaga gawant/atau back.