4. Kapasitas dan karakter guru pun harus ditentukan dari awal apakah wajib lulusan PGTK atau Sarjana Pendidikan UMUM atau Sarjama Psikologi. SEkolah wajib menentukan jumlah, karakter, dan kompetensi guru dari awal. Contoh di erlass, seluruh guru harus memiliki karakter optimis, gigih dan kreatif. Alasannya adalah karena seluruh guru TK di erlass diharapkan optimis dalam membimbing anak-anak usia dini dengan berbagai latar belakang, gigih/pantang menyerah karena yang dihadapi anak usia emas, orangtua, serta ia pun diharapkan kreatif, membuat lembar aktivitas, story telling, bernyanyi, membuat ruang kelas yang engaging, sehingga anak selalu semangat masuk kelas.
5. Kita harapkan guru bekerja passion- sepenuh hati. Komitmen membimbing anak usia emas tidaklah muda. DIperlukan kesabaran, komitmen, rasa sayang, ceria serta pantang mundur, karena setiap anak berbeda. Contoh program literasi, guru selalu membacakan story telling baik melalui gambar, buku-buku cerita, panggung boneka, musik, intonasi suara yang menyenangkan di telinga anak serta paras muka yang pas. SEmua itu memerlukan passion, agar setiap anak dalam kelompoknya bisa tertarik dan antusias berpartisipasi.
6. Jenis komunikasi yang diterapkan adalah antara sekolah dengan orangtua, guru dengan orangtua, sekolah dengan masyarakat dan sekolah dengan diknas di kecamatan/kabupaten terutama dalam pengurusan perijinan dan akreditasi. Komunikasi dibangun  bertahap, pelan tapi pasti. Kepala sekolah/ketua yayasan coba bangun komitmen ini sebagai bagian dari kepentingan siswa didik. Hubungi kecamatan dan pengawas di wilayah untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut, agar PAUD kita pun secara resmi terdaftar, bisa melalui IGTK ataupun HIMPAUDI, serta rajin bertanya dengan guru/kepsek dari sekolah lain.
Demikian sekilas modal pembentukan PAUD dari pengalaman kami. Tidaklah mudah, yang pasti guru-guru dan yayasan memang harus satu visi dan misi, gigih, berkarya dengan semangat sukacita, serta aktif dalam membimbing anak serta berkomunikasi dengan orangtua baik baik lisan (kunjungan langsung saat anak-anak sekolah) atau via telpon/surat.Â
SElamat berkarya di dunia pendidikan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H