Mohon tunggu...
debogable wrap
debogable wrap Mohon Tunggu... Mahasiswa - Produk/Layanan

Debogable Eco Wrap merupakan produk layanan yang inovatif dan ramah lingkungan yang dirancang untuk mengemas makanan dan barang dengan cara yang lebih berkelanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inovasi Mahasiswa Universitas Negeri Malang: Kembangkan Paper Wrap dari Limbah Batang Pisang yang Bertransformasi Menjadi Tanaman

27 Mei 2024   21:55 Diperbarui: 27 Mei 2024   22:23 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
produk pulpiess inovasi paper wrap/dokpri

Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM), menciptakan inovasi paper wrap yang berbahan dasar dari limbah pelepah pisang yang dapat bertransformasi menjadi tanaman paper wrap tersebut dinamakan Pulpiess. Dengan di ketuai oleh Hanik Khoirum Musyarrofah (FMIPA), Fatmawati (FMIPA), Novemia Yohana Shinta M (FMIPA), Alfiyasita Rahma (FEB), Nimas Chanditya (FEB) dengan bimbingan Ajeng Daniarsih S.Si, M.Si dosen jurusan Biologi. Bersama-sama mengembangkan inovasi Pulpiess Paper Wrap.

Produk Pulpiess hadir sebagai solusi permasalahan limbah buble wrap. Dimana limbah tersebut sulit terurai sehingga berdampak buruk bagi lingkungan, namun permintaannya terus meningkat di tengah peningkatan minat belanja masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, dibutuhkan inovasi yang dapat menyelesaikan permasalahan tersbut yakni paper wrap ramah lingkungan yang dapat terurai dengan mudah sehingga tidak akan memberikan dampak negatif terhadap lingkungan.

Produk Pulpiess ini memiliki beberapa keunggulan yakni ramah lingkungan karena merupakan produk yang memanfaatkan dari limbah pelepah pisang dan mudah terurai selain itu produk ini dapat bertransformasi menjadi tanaman karena pada Pulpiess terdapat biji tanaman.

"Permasalahan buble wrapp yang di buang begitu saja dan di biarkan menumpuk setiap tahun nya serta jumlah permintaan buble wrapp dan minim nya proses daur ulang menjadikan peluang pasar yang hadir sebagai salah satu kantong belanja yang ramah lingkungan", ujar Hanik.

Dibandingkan dengan produk paper wrap yang lain Pulpiess memiliki beberapa kelebihan yakni berbahan baku limbah pelepah pisang sehingga tidak mengakibatkan terjadinya penumpukan limbah dan cepat terurai. Selain digunakan sebagai pengemas produk Pulpiess juga memanfaatkan inovasi plantable paper yang dapat digunakan sebagai media tanam karena terdapat biji di dalamnya. Biji yang digunakan adalah biji tanaman sayuran (Genus Brassica) sehinga dampak yang di hasilkan terhadap lingkungan.

Fatma menambahkan alasan mengenai pemilihan biji sayuran pada paper wrap "Alasan memilih biji sawi, karena merupakan langkah strategis yang tidak hanya meningkatkan fungsi kertas pembungkus ini tetapi juga memberikan manfaat ekologis, edukatif, dan ekonomi. Inovasi ini menunjukkan bagaimana sebuah produk sederhana dapat memiliki dampak besar dengan pendekatan yang kreatif dan berkelanjutan.".

Tim pengembang Pulpiess berharap inovasi ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan menjadi solusi alternatif untuk masalah sampah dan limbah organik. Mereka juga berencana untuk mengembangkan produk ini lebih lanjut, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, serta memperluas jangkauan pemasarannya.

Dengan dukungan dari Universitas Negeri Malang dan bimbingan dari dosen yang kompeten, Hanik Khoirum Musyarrofah dan tim optimis bahwa Pulpiess Paper Wrap dapat menjadi pionir dalam inovasi kertas pembungkus ramah lingkungan di Indonesia.

Pulpiess Paper Wrap adalah contoh nyata bagaimana kreativitas dan kepedulian terhadap lingkungan dapat menghasilkan solusi inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Mahasiswa UM telah membuktikan bahwa dengan kerja keras, kolaborasi, dan bimbingan yang tepat, mereka mampu menciptakan produk yang tidak hanya memiliki nilai ekonomis tetapi juga ekologis.

Penulis: Fatmawati

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun