Mohon tunggu...
Debi Setyawan
Debi Setyawan Mohon Tunggu... Guru - Guru Madrasah

Magister Pendidikan, Guru MI Terpadu Lailatul Qodar Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Konsep Meja Makan dalam Membangun Keluarga yang Harmonis

27 Mei 2017   21:37 Diperbarui: 27 Mei 2017   21:48 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ditulis oleh : Debi Setyawan @debiset

 

Konsep keluarga yang tertata akan menjadikan keluarga yang harmonis dalam menjalani kehidupan sehari hari. Keluarga yang harmonis merupakan harapan semua orang dalam menjalani kehidupan berkeluarga. Keluarga dikatakan harmonis apabila terjalin komunikasi yang bagus antar anggota keluarga. Siapakah yang bisa menjadikan keluarga harmonis? Orang tualah yang memiliki peran penting dalam membentuk keluarga yang harmonis.

Bagaimanakah caranya menjadikan keluarga yang harmonis melalui komunikasi yang efektif?

Ada banyak langkah dalam mengkonsep supaya keluarga menjadi harmonis. Ini merupakan salah satu konsep dari berbagai konsep yang bisa diterapkan dalam menjadikan keluarga harmonis. Saya menamainya KONSEP MEJA MAKAN. Meja Makan sering dilupakan banyak kalangan untuk membangun komunikasi antar anggota keluarga. Konsep meja makan adalah sebuah konsep berkomunikasi antar anggota keluarga yang mana komunikasi tersebut dibangun di meja makan setelah melaksanakan makan semua anggota keluarga. Kegiatan ini sangat penting dilaksanakan bagi semua anggota keluarga. Manfaat dari dilaksanakanya konsep meja makan ini ialah; Pertama. Membiasakan diri untuk menghargai makanan. Makan dimeja makan menjadikan manusia lebih menghargai makanan, karena ketika makan dimeja makan akan lebih memperhatikan adab adab makan dibandingkan makan didepan televisi atau dilain sebagainya. Kedua. Membiasakan diri untuk menghargai waktu makan. Salah satu krisis karakter bangsa ialah tidak disiplin dalam melaksanakan kegiatan. Walaupun waktu makan merupakan hal yang sangat sepele tetapi jika diabaikan akan merubah konsep disiplin dalam diri manusia. Ketiga. Menghargai perjuangan seorang Ibu. Ibu sebagai kepala rumah tangga sudah pasti mengusakan yang terbaik bagi semua anggota keluarga. Dengan makan bersama sama di meja makan akan membentuk karakter menghargai perjuangan orang lain. Keempat. Sebagi momen berharga dalam bermusyawarah. Poin yang keempat ini sangat penting untuk dilaksanakan. Sebagai orang tua kita harus bisa mengontrol aktivitas keluarga terutama anak. Kegiatan komunikasi setelah makan menjadi sangat efektif karena semua anggota berada pada posisi kenyang. Banyak orang yang bisa menyampaikan permasalahan yang terjadi secara tenang dan jelas saat perut pada kondisi terisi. Saat saat seperti inilah waktu yang tepat untuk orang tua dalam memotivasi dan memecahkan permasalah yang terjadi pada putra putrinya. Dengan kondisi perut terisi inilah segala motivasi dan pemecahan masalah akan sangat mudah diterima oleh anak. Apabila poin keempat ini dilakukan secara terus menerus dan kondusif maka akan tercipta komunikasi yang bagus antar anggota keluarga, sehingga keharmonisan akan menyelimuti sebuah keluarga. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun