Mendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang pencegahan Covid-19 pada satuan pendidikan, dan Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 yang mengharuskan mahasiswa melakukan kegiatan pembelajaran online dirumah.
Namun, apakah dengan mahasiswa dirumahkan oleh kampusnya masing-masing tidak bisa berbuat apa-apa? Apakah mahasiswa hanya berkutat dengan kesibukan menyelesaikan tugas yang diberikan dosen? Apakah mahasiswa fokus menghabiskan marathon film sambil berbaring diatas kasur?
Sangat disayangkan, jika mahasiswa yang merupakan agen perubahan dan pengontrol kehidupan sosial menutup mata dengan dampak yang ditimbulkan oleh pendemi ini. Ada banyak hal di kehidupan masyarakat yang dapat dibantu oleh peranan mahasiswa.
Mempunyai impian besar dan memilih untuk menjadi pemalas adalah cara yang paling indah untuk menjadi gila.
Indonesia yang terdiri lebih dari 17.000 pulau, 1.340 suku bangsa, dan 300 kelompok etnik, menjadikan Indonesia sebagai negara super power di bidang kebudayaan.            Â
Keragaman adat istiadat dan budaya, serta kearifan lokal tersebut, dapat menjadi modal dasar dalam memicu kreativitas dan inovasi.
Keunggulan di bidang kebudayaan inilah yang seharusnya menjadi kekuatan utama Indonesia dalam bersaing dengan negara lain.
Kemampuan beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah syarat mutlak untuk sukses dalam melakukan transformasi digital.
Lalu apa langkah paling mudah bagi mahasiswa untuk membantu meningkatkan kesulitan di pandemi?
Mahasiswa dapat memanfaatkan media sosial untuk membuat gerakan bersama mahasiswa satu Universitas atau seluruh Indonesia. Mahasiswa dapat mengajak masyarakat melalui media online untuk mematuhi protokol kesehatan dan menjaga jarak fisik serta dapat menggalang donasi yang ditujukan kepada yang membutuhkan ditengah pandemi. mahasiswa juga bisa membantu UMKM dengan mempromosikannya lewat media sosial dengan begitu akan banyak yang membuka UMKM.
Jadi, marilah sebagai penerus dan harapan bangsa di masa depan dapat kembali pada jati diri mahasiswa sebagai dasar dan pondasi dalam pengoptimalan peran mahasiswa sebagai agent of change dan social control yang baik dan berkualitas. Jika mahasiswa agent of change dan social control bagi pemerintah dan petinggi negara dalam membangun bangsa dan negara ke depan. Maka, tidak akan ada lagi masyarakat yang hidup dengan kemiskinan, ketimpangan, serta ketidakadilan.