Bidang pendidikan mengalami perubahan yang sangat besar di masa pandemi Covid-19. Sistem pendidikan di Indonesia banyak mengalami perubahan dalam proses pembelajarannya. Merujuk pada Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19) pada Selasa, 24 Maret 2020. Sejumlah kebijakan tersebut diantaranya adalah penghapusan Ujian Nasional (UN), penetapan pelaksanaan pembelajaran secara daring, perubahan sistem Ujian Sekolah dan kebijakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Selama pembelajaran daring berlangsung, guru dan siswa mulai mengalami beberapa kesulitan dalam melaksanakan prosesnya. Kesulitan-kesulitan tersebut terjadi karena kurangnya persiapan dalam menghadapi pembelajaran daring. Kesulitan lain juga terjadi akibat kurangnya respon siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran. Berdasarkan pengamatan lapangan yang saya lakukan di SMP Negeri 1 Conggeang, kurangnya respon siswa terjadi akibat beberapa faktor, yaitu faktor internal dan eksternal.
Faktor ekstrenal yang dirasakan siswa adalah kesulitan mendapatkan sinyal, kehabisan kuota, merasa kesulitan mencari sumber belajar selain buku paket, lingkungan yang kurang mendukung proses pembelajaran, dan lainnya.Â
Sementara faktor internal yang dirasakan oleh pemelajar dalam proses pembelajaran daring adalah merasa tidak mendapat dukungan dari orang tua dan lingkungan, gaptek (gagap teknologi), malas membaca buku, merasa mudah bosan dan mengantuk saat belajar. oleh karena itu, terdapat beberapa upaya untuk menunjang pembelajaran daring yang dilakukan. Upaya yang dilakukan yaitu dengan mendaftakan sekolah menjadi anggota E-library Erlangga dan membuat rangkuman pembelajaran yang dikemas sebaik mungkin menggunakan klise yang menarik sebagai media pembelajaran.
E-library atau perpustakaan digital merupakan perpustakaan yang memuat buku-buku digital dan dapat diakses melalui gawai milik masing-masing siswa. E-library memfasilitasi siswa untuk mengakses sumber-sumber belajar dari berbagai mata pelajaran tanpa harus bepergian ke luar rumah. SMP Negeri 1 Conggeang merupakan salah satu anggota baru pada platform E-library Erlangga.Â
Sebelumnya SMP Negeri 1 Conggeang telah melakukan registrasi pada Rabu, 07 Juli 2021 dan melakukan aktivasi buku pada Senin, 12 Juli 2021. Terdapat lebih dari 100 buku dan lebih dari 30 jenis buku mata pelajaran yang mencakup 3 jenjang kelas pada Sekolah Menengah Pertama yang terdaftar pada aplikasi E-library Erlangga SMP Negeri 1 Conggeang.Â
Untuk siswa yang akan menjadi anggota perpuastakaan dapat memasang aplikasi E-library Erlangga, kemudian melakukan registrasi dan menunggu petugas perpustakaan menerima keanggotaan yang diajukan. Setelah petugas menerima (accept) keanggotaan siswa, siswa dapat mulai meminjam buku dengan waktu yang telah ditentukan.Â
Buku yang dipinjam dapat dilihat pada aplikasi tersebut. Setelah meminjam buku, siswa dapat mengembalikan buku yang telah dipakai untuk menambah stok buku yang tersedia. Peminjaman buku pada E-library dapat dilakukan kapan saja dan tanpa dipungut biaya apapun. Dengan adanya E-library ini sangat membantu siswa untuk mengakses sumber belajar serta mendukung kondisi pembelajaran yang dilakukan secara daring.
Selain dengan menggunakan E-library, terdapat rangkuman materi yang telah disiapkan untuk memudahkan siswa mempelajari materi yang diajarkan. Rangkuman materi juga tidak kalah pentingnya karena rangkuman materi dibuat berdasarkan inti-inti materi yang dipelajari yang akan membantu proses belajar siswa agar lebih efektif dan efisien.Â