Mohon tunggu...
Debi Abdullah Roy
Debi Abdullah Roy Mohon Tunggu... -

Staf Redaksi di Surat Kabar MADINA. Jurusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Ibnu Chaldun, Jakarta. Penulis buku dan artikel-artikel lepas. Tinggal di Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sekolah Keahlian Untuk Menyukai Coklat

24 Februari 2012   08:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:14 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

(Tangerang, MADINA): Cokelat merupakan bahan makanan unik yang bisa dikreasikan sedemikan rupa untuk mengekspresikan suasana hati penggemarnya. Demikian diungakapkan Produk Manager Tulip, Juni Silalahi, Jumat lalu.Dengan begitu, menurutnya, untuk menumbuhkan minat masyarakat terhadap cokelat, The Embassy of Chocolate atau dikenal dengan nama Chokelat Tulip, menyediakan sekolah keahlian dalam pengolahan cokelat yang disertai dengan perspektif yang mengglobal.

Kesukaan terhadap cokelat di Indonesia terlihat meningkat, seperti halnya di bagian dunia yang lain. Walau pertumbuhan tingkat konsumsi cokelat per kapita cukup rendah, terdata hanya 20 persen per tahun, tapi itu sudah termasuk di antara yang tertinggi di dunia.

Untuk itu, Tulip menyediakan tantangan untuk memuaskan ekspektasi tertinggi, pengalaman proses belajar mengajar yang penuh semangat, menarik dan didukung oleh para tim pengajar yang profesional, sehingga menciptakan keahlian pengolahan cokelat yang terampil, dan dapat diterapkan di manapun berada.

Cokelat Tulip dikenal sebagai sebuah merk dagang yang kualitas, keandalan, dan pelayanannya yang sangat profesional. Merk ini dimiliki dan diproduksi oleh FreyAbadi Indotama, sebuah perusahaan kemitraan antara para pemimpin industri di bidang produk dan jasa bahan makanan tingkat dunia. Sekolah keahlian cokelat ini pun dimiliki dan didukung oleh FreyAbadi.

Dalam merayakan Valentine Days (hari kasih sayang) Jumat pekan lalu, di Menara Top Food, Alam Sutra, Tangerang,Cokelat Tulip bekerja sama dengan Es Teller 77, mengadakan Baking Demo Tulip Special Valentine, bersama Chef Benty Diwansyah. Acara tersebut, mengenalkan kepada tamu undangan, bagaimana coklat murni harus diolah dan ditangani sebelum digunakan. Chef Benty juga mengajarkan cara mengolah cokelat menjadi makanan spesial di hari spesial.

“Cokelat akan menjadi spesial jika diolah dengan tangan-tangan spesial,” kata chef Benty seraya tertawa kepada para tamu yang jumlahnya sekitar 100 orang. Pada acara demo, juga membuka kesempatan untuk memberi pertanyaan kepada chef. Berbagai pertanyaan mengenai masak-memasak cokelat, dijawab oleh chef asal Bandung itu dengan sempurna, sehingga para tamu undangan puas. Selebihnya, diisi dengan pembagian hadiah berdasarkan undian, pembagian doorprize, danpada akhir acara, peserta undangan diberi bingkisan cokelat menarik sebagai tanda terima kasih atas kedatangannya memeriahkan acara tersebut. (deb)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun