Program P2KK UMM Tingkatkan Soft Skill Mahasiswa FIKES: Langkah Nyata Membentuk Pemimpin Masa Depan
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menunjukkan komitmennya dalam membentuk generasi muda yang berkarakter kuat melalui Program Pembentukan Kepribadian dan Kepemimpinan (P2KK). Program yang dirancang khusus untuk mahasiswa ini bertujuan meningkatkan kemampuan soft skill sekaligus membangun karakter kepemimpinan yang tangguh.
Dr. Lilis Setyowati, salah satu dosen Keperawatan UMM, menjelaskan bahwa P2KK bukan hanya sekadar pelatihan biasa. "Program ini dirancang untuk membantu mahasiswa memahami potensi mereka, memperbaiki cara berkomunikasi, meningkatkan pengendalian diri, dan melatih kemampuan bekerja sama. Semua itu sangat penting untuk menghadapi dunia kerja dan tantangan kehidupan ke depan," ungkapnya.
Kegiatan P2KK berlangsung selama enam hari. Uniknya, selama program, mahasiswa diwajibkan tinggal di asrama. Hal ini bertujuan untuk menciptakan suasana kondusif yang mendukung proses pembelajaran. "Dengan tinggal di asrama, mahasiswa belajar untuk hidup mandiri, bekerja sama, dan saling memahami satu sama lain. Ini adalah bagian dari pembentukan karakter," kata Nadia Mar'atu Sholihah, dosen lain yang turut terlibat dalam program ini.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh tim dosen Keperawatan UMM, termasuk Nur Aini, program ini memberikan dampak nyata terhadap perkembangan soft skill mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) UMM. Penelitian tersebut melibatkan 100 mahasiswa angkatan 2018 yang mengikuti P2KK angkatan 24 dan 25. Hasilnya, kemampuan mengontrol emosi menjadi salah satu aspek yang mengalami peningkatan paling signifikan.
Nur Aini menambahkan, "Kami menggunakan pendekatan experiential learning dalam pelaksanaan program ini. Mahasiswa tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga langsung mempraktikkan apa yang mereka pelajari. Misalnya, melalui diskusi kelompok, simulasi, dan kegiatan lainnya yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan interpersonal mereka."
Salah satu peserta, Andini (bukan nama sebenarnya), mengungkapkan pengalaman pribadinya setelah mengikuti program ini. "Awalnya saya merasa ragu apakah program ini akan membantu saya. Tapi setelah enam hari di asrama, saya merasa lebih percaya diri, lebih bisa mengontrol emosi, dan lebih mudah bekerja sama dengan teman-teman. Ini pengalaman yang tidak akan saya lupakan," ujarnya dengan antusias.
Program P2KK juga mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, termasuk para orang tua mahasiswa. Mereka melihat perubahan positif pada anak-anak mereka setelah mengikuti program ini. Selain itu, hasil penelitian tim dosen menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa mengalami peningkatan kemampuan soft skill mereka, terutama dalam hal pengendalian emosi dan kemampuan bekerja sama.
"Kami berharap program ini terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi institusi pendidikan lainnya. Kunci keberhasilan P2KK adalah keterlibatan aktif mahasiswa dan pendekatan yang menyentuh langsung aspek kehidupan mereka sehari-hari," tutup Lilis Setyowati.
Dengan adanya program seperti P2KK, Universitas Muhammadiyah Malang membuktikan diri sebagai kampus yang tidak hanya fokus pada pendidikan akademik, tetapi juga pembentukan karakter mahasiswa. Program ini menjadi salah satu langkah nyata UMM dalam mencetak generasi pemimpin masa depan yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter kuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H