Mohon tunggu...
Debby Anggraini
Debby Anggraini Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Moeldoko: Mari Junjung Tinggi Nilai Luhur Pancasila

1 Agustus 2018   13:35 Diperbarui: 1 Agustus 2018   14:15 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Instagramakunketansusu

Pancasila. Berbicara tentang Pancasila tentu yang terlintas di benak kita adalah dasar negara.  Pancasila dasar negara,  rakyat adil makmur sentosa, pribadi bangsaku. Ayo maju, maju, ayo maju,maju,ayo maju, maju. (jangan aambil nyanyi bacanya). Nah, ini apa artinya ketika kita membaca aeolah bernyanyi tentang Pancasila ini, hal ini menandakan kalau kita cinta Pancasila dan NKRI harga mati!

Indonesia dengan dasar atau pondasi negara adalah Pancasila, seharusnya menunjukkan sifat yang sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila.

Tidak hanya lewat mulut saja namun dibuktikan dengan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari. Selama ini Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai pulau Rote yang terdiri dari perbedaan suku, agama, ras, adat dan letak wilayah dan bentuk alam yang berbeda-beda tetapi tetap satu. Kita bisa bersatu tanpa adanya perpecahan yang mengganggu produktivitas negara.

Intinya tidak melakukan upaya buruk untuk perpecahan dan merusak nilai-nilai Pancasila. Seperti pembekuan organisasi Jamaah Anshorut Daulah (JAD) oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan  menandakan bahwa secara nyata ada pihak-pihak yang sengaja merongrong ideologi Pancasila. Jangan sampai hal ini meluas ke masyarakat.

Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko menilai ketauladanan adalah perbuatan paling penting dalam pengarusutamaan Pancasila di kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh ataupun public figure yang berhubungan dengan pemerintahan harus menjadi tauladan karena jika sosok pemimpin itu perbuatannya penuh cela, bagaimana anak muda bisa percaya tentang kebaikan Pancasila.

Selama ini,  pendekatan indoktrinasi yang sering dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila di masyarakat. Namun Moeldoko menyatakan hal itu tidak lebih baik dibandingkan dengan ketauladanan.

Di mulai dari lingkungan keluarga, hal ini menjdi penting sekali dalam penanaman pengetahuan akan Pancasila dan Bela Negara. Dari lingkungan keluarga akan menyebarluas ke tetangga, masyarakat dan ke negara.

Pemerintah juga peduli terhadap penanaman nilai-nilai Pancasila  melalui badan khusus, yaitu Satuan Khusus (Satgassus) Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang telah mengadakan berbagai kegiatan untuk menginternalisasi nilai-nilai Pancasila seperti seminar, workshop, hingga roadshow ke berbagai lembaga pendidikan.

Semoga melalui lembaga tersebut Pancasila selalu menjadi gaung yang besar serts mendarah daging di hati masing-masing masyarakat untuk terus memajukan Indonesia menuju 2045 yang gemilang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun