Mohon tunggu...
Debby Anggraini
Debby Anggraini Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengomentari Sikap Adhyaksa Dault Soal Pornografi

10 Mei 2016   12:38 Diperbarui: 10 Mei 2016   13:14 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketua Kwarnas Pramuka Adhyaksa Dault Serahkan Laporan Soal Pornografi ke Kapolri

Mencermati gaya kepemimpinan yang ada di negeri ini, melimpah pejabat yang bergaya “penguasa”. Lebih suka mengatasi masalah dengan menimbulkan masalah baru. Bahkan, mengatasi masalah dengan menambah masalah yang lain. Hal ini membuat miris, mengingat seorang pemimpin seharusnya bisa menjadi suritauladan bagi masyarakat. Bisa menjadi pengayom, sehingga dalam kepemimpinannya mampu mengatasi masalah tanpa memunculkan suatu masalah yang lain.

“Mencegah Lebih Baik, dari Sekedar Mengobati”

Adhyaksa Dault barangkali potret elegan saat ini. Sebagai pemimpin di kepramukaan, terlihat prinsip kepemimpinan yang dibangun lebih mengedepankan suri tauladan. Pendekatan masalah lebih ke akar atau penyebab masalah itu terjadi, tanpa meninggalkan problem yang sedang terjadi.

Belum lama ini, salah seorang putri pramuka, Yuyun menjadi sorotan sejumlah media massa sebagai korban mengerikan yang dilakukan oleh sejumlah pemuda. Yuyun diperkosa bergantian yang kemudian dibunuh secara keji. Diketahui, sejumlah pemuda tersebut melakukan aksi kejinya karena pengaruh pornografi dan minuman beralkohol.

Beberapa hari sebelum kasus Yuyun mencuat, di search engine Google sendiri, keyword “Salam Pramuka” dibajak oleh pihak yang tidak bertanggungjawab dengan dipenuhi konten-konten porno. Pembajakan ini dinilai oleh sejumlah masyarakat sebagai fenomena yang cukup aneh, mengingat fenomena tersebut ramai setelah pernyataan dari salah seorang pemimpin di ibu kota Jakarta yang menyebut pornografi, minuman keras, dan bicara kotor bukan lah masalah serta perlu dilegalkan.

Namun, saya justru respek dengan Adhyaksa Dault yang memilih berbeda dengan salah seorang pemimpin Jakarta yang dikenal sensasional dengan kata-kata kotornya. Ketua Kwartir Nasional gerakan Pramuka Adhyaksa Dault ini memilih tidak mendiamkan pornografi soal “Salam Pramuka” yang dibajak, serta ia juga secara cepat merespon untuk mengatasi persoalan tersebut seperti melaporkan ke Google dan Mabes Polri.

Selain itu, sikap riil Adhyaksa yang membuat saya terkesan, adalah langkah responsif dengan meminta pemerintah  agar menyikapi problem pornografi dan minuman keras, yang dinilainya sebagai salah satu perusak moral anak bangsa.

Mari bangun Indonesia sehat tanpa pornografi dan minuman keras. Mari jaga budaya baik bangsa seperti kesantunan. Pemimpin naik karena meminta pada masyarakat, jadi pedulikan masyarakat secara baik, bukan dengan cara yang keji dan arogan. Mana janjimu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun