Mohon tunggu...
Debora Eka
Debora Eka Mohon Tunggu... karyawan swasta -

I am Indonesian and real Javanese, i love to read and writings. I love photographic thats why i always get my self to take pictures wherever i go. Especially old buildings, peoples or trees

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Antri: Masih Adakah Budaya Itu di Masyarakat Kita?

8 Juli 2012   09:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:11 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hmm, sebenarnya sih kejadian ini sudah lama sekali, sekitar 3 bulan yang lalu tapi tiba-tiba saya teringat dan berniat untuk membagikannya dengan teman-teman semua di kompasiana :D.

Gedung dimana kantor saya berada memiliki keunikan tersendiri, dengan sekian ribu jumlah karyawan, gedung ini hanay memiliki 4 lift. Bisa kebayangkan, 4 LIFT? yang terjadi adalah setiap pagi karyawan harus mengantri seperti antrian di bank. Tapi saya mengakui ini cara yang bagus bahwa kami harus mengantri dibandingkan tahun-tahun lalu saat kami masih harus berdesak-desakan untuk mendapat giliran di angkut kelantai dimana kami harus bekerja.

Kejadian saat itu sekitar jam 9 pagi kurang 15 menit, bisa kebayangkan, dimana setiap karyawan harus absen sebelum jam 9. Tibalah giliran antrian dibarisan saya untuk mendapat pengangkutan pengangkutan (istilah ini sempat membuat saya geli, apakah kami para karyawan sama seperti barang yang ditumpuk di pelabuhan menunggu jadwal untuk dikirimakan, haha).

Saya melangkah dengan tenang sebelum tiba-tiba ada mbak-mbak yang menyerobot saya. "WTF" itulah sumpah serapah yang saya jeritkan dalam hati sambil menggeleng tidak percaya.

Saya sudah berdiri hampir 15 menit dan dengan tenangnya wanita yang entah dari divisi mana melenggang dan menyikut saya untuk mendapatkan temapt di dalam lift. Dengan berat hati saya harus mengalah tapi apa yang terjadi saudara-saudara :D silahkan menebaknya untuk beberepa menit karena saya harus ketoilet hahaha.....

Well, yang terjadi adalah alarm di dalam lift berbunyi tanda "FULL" dan akhirnya mabk-mabk itupun terpaksa keluar untuk mengantri lagi, tentunya dengan wajah merah menahan malu.

Oh, betapa sang Maha pencipta tahu bagaimana caranya menegur orang yang suka melanggar aturan. Toh saya tidak perlu berteriak atau mengkonfrontasi orang itu :D

Pesan moral disini adalah : Kita tidak akan dipermalukan oleh "karma" kalau kita berjalan mengikuti aturan :). Budaya antri adalah budaya yang diajarkan oleh setiap bangsa di bumi ini. Dengan antri kita menunjukan bagaimana karakter kita yang sebenarnya. Tidak ada salahnya berdiri untuk menunggu giliran berikutnya, bukan?! kalau memang tidak ingin lama-lama berdiri maka datanglah lebih awal (bank, belanja, kantor, atm, etc)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun