Mohon tunggu...
Arif Sambodin
Arif Sambodin Mohon Tunggu... Insinyur - Jangan membenarkan Kebiasaan, biasakanlah bekerja dengan benar.

berusaha menghadirkan yang haq agar yang bathil musnah dengan menggemerincingkan kepingan dinar dirham di tanah borneo.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pesan kepada Kaum Muslim

23 Desember 2019   12:57 Diperbarui: 23 Desember 2019   12:58 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Allah berfirman,

Artinya,: "(Ingatlah) tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa: "Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)"."

Jadi, mereka memohon pengetahuan langsung dari Allah. Yaitu sesuatu yang ditanamkan di dalam Qolbu mereka tanpa perantara apa pun dan pencerahan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dalam bahasa Tasawwuf ini yang disebut sebagai Tajjaliyat -- Pencerahan di dalam Qolbu mereka. Inilah tata aturan segala sesuatu. Yang kita saksikan adalah pengetahuan yang langsung dar Allah. Dari pengetahuan langsung dari Allah, pencerahan dari Allah, datang pengetahuan yang benar bagi situasi mereka. Bisakah engkau lihat?

Jika kita menghadirkan Allah dan Rasulullah tentulah perdamaian akan tercapai. Kenapa seperti itu? Karena kita mendahulukan atas kesadaran ibu pengetahuan yaitu karena kesadaran. Kesadaranlah yang hadir di atas semua kepentingan golongan atau kelompok tertentu.

Sebagai pemuda yang beriman kepada Allah dan RasulNya, tentulah harus mengutamakan kesadaran sebelum logika akal. Sekali pun persoalan persoalan ini merupakan tema tema yang selalu berulang pada seluruh karya sangat jelas bahwa maksud utama ajaran Shaykh Abdalqadir, sejak dulu sampai sekarang, selalu ditujukan untuk menciptakan kondisi yang betul betul islami yang secara lengkap berfungsi dari segi spiritual, politik dan praktek sosial Dien Islam sesuai contoh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabat di Madinah al Munawarah -- yang mereka wariskan kepada kita -- untuk dapat ditegakkan kembali secara kaffah. Dan dalam konteks ini penting untuk diingat bahwa tak satu pun ajarannya yang bersifat abstrak atau teoritis, tetapi semuanya bersifat pedagogi dan disampaikan dalam konteks kehidupan yang senantiasa berkembang dan meluas dalam komunitas muslim yang telah dia bangun dan terus dia bimbing.

Untuk mencapainya dia selalu tekun dan penuh perhatian untuk memastikan bahwa aqidah, dasar dasar kepercayaan para pengikutnya betul betul sehat dan bahwa Tauhid mereka, keyakinan akan keesaan Allah adalah benar, baik ke dalam maupun ke luar. Persoalan ini sangat penting karena tidak dapat disangkal bahwa sistem pendidikan kafir, yang mungkin lebih baik disebut proses indoktrinasi, telah mendatangkan pengaruh yang sangat menggerogoti kemampuan manusia untuk betul betul mengakui keesaan Allah dan ini berlaku baik terhadap kaum muslim dan non Muslim.

Menurut Shaykh Abdalqadir mengatakan: "Masih mudah untuk memahami bahwa Allah telah menciptakan burung, bahkan tidak sulit untuk memahami bahwa Allah lah yang telah menciptakan sarang burung itu, tetapi sangat sulit untuk memahami bahwa Allah yang telah menciptakan pesawat Jumbo Jet."

Pengetahuan ini tidak bersifat sekadar informasi dan tidak dapat ditemukan di dalam buku buku maupun disampaikan melalui kata kata, pengetahuan ini merupakan transformasi diri dan pemurnian hati. Pengajaran tentang ihsan, sebagaimana digambarkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam sebagai "menyembah Allah seolah olah engkau melihatnya sekali pun engkau tidak melihatnya dia pasti melihatmu." Inilah yang memungkinkan para Sahabat menaklukkan separuh dunia dalam tempo 20-an tahun. Inilah yang betul betul diperlukan dan benar dalam upaya menegakkan kembali Islam.

Salah satu bantuan utama dalam memperolah pengetahuan ini ialah zikir kepada Allah dan mengikuti perintahNya, dan orang yang telah mengajarkannya selalu menyuruh para pengikutnya untuk mengingat Allah terus menerus dan membantu mereka dengan membuat wirid wirid dan mengajak mereka berkumpul secara teratur untuk mengerjakannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun