Mohon tunggu...
DEAYA
DEAYA Mohon Tunggu... Traveller -

Nomadtravel, Solobackpacking Jika woles dan berkenan sila berkunjung ke https://deayatrip.wordpress.com/ https://500px.com/dyahayanurhayati

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Euforia Backpacker: What to do?

27 Februari 2015   05:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:26 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Masa kini, traveling bukanlah hal baru... melainkan sudah menjamur dikalangan anak muda, tidak harus yang berkantong tebal sekalipun. Traveling itu addict, dan sensasinya luar biasa, selalu berbeda dari setiap moment dan selalu ada pembelajaran dari sana.

Backpacker bisa dikatakan independen traveling atau bepergian secara sendirian atau kelompok kecil dengan budget seminim mungkin. Jadi betapa pentingnya perjalanan itu, namun ada hal yang tak kalah lebih penting yakni, prepare.

Mengapa persiapan menjadi penting? Ibarat Anda punya hajat, Anda menyerahkan semuanya pada EO (Event Organizer). Nah tugas EO inilah yang akan Anda jadikan poin plus dalam aktivitas backpacker Anda. Mulai dari:

1.Tentukan destinasi

Terkait jadwal, tujuan, budget tiket. Pada kondisi ini, biasanya seorang backpacker lebih dulu menetapkan kemana tujuan bebepergian kemudian mencari tiket seminim mungkin, bahkan mencari tiket promo. Hal ini bisa dilakukan dengan memesan 1 tahun atau 6 bulan sebelumnya. Ada juga yang berdasarkan jadwal promo tiket sehingga destinasi menyesuaikan. Jika Anda beruntung, sebulan sebelum hari H, biasanya masih ada harga promo yang selisihnya sedikit dibanding harga promo 1 tahun sebelumnya, akan tetapi jika Anda rajin pantengin, mungkin Anda bisa mendapatkan cost  0,- (nol rupiah) tinggal siapkan kartu gesek aja. Saran saya, pada saat mendapatkan harga tjiamik langsung ambil kalau Anda tidak ingin menyesal dikemudian hari.

2.Melakukan riset

Hal ini penting karena sifat backpacker yang independen tadi. Dimana kita harus tahu tujuan atau spot wisata yang ingin kita kunjungi, misal kita akan melakukan perjalanan ke Hongkong, pertanyaannya apa perlu ke Disneyland? Bagaimana tiketnya?

a.Kita harus bisa lebih cermat dan teliti, terkait waktu (durasi) meskipun biasanya traveling ala backpacker jauh lebih puas dibanding ikut tour karena kita sendiri yang menentukan lama dan tidaknya dalam satu spot tertentu.

b.Jika Anda memutuskan ke Disneyland, pastikan beli tiket online, jauh-jauh hari dari Indonesia (gunakan cc atau credit card) biasanya jatuhnya lebih murah dibandingkan jika go show.

c.Banyak spot menarik yang wajib kunjung, pilah-pilah dan tentukan. Jangan lupa cari tahu gratis atau tidaknya (ini sangat membantu). Terlebih mengenai transportasi, biasanya suka ada bus gratis di halte dan pada jam tertentu (lumayan kan)

d.Musim apa dinegara tujuan Anda, bagaimana cuacanya, jangan sampai Anda salah kostum yang nantinya akan bikin Anda berantakan.

e.Penginapan menjadi sangat penting. Tetapi jika Anda tipe flashpacking, mungkin tidur di bandara sembari menunggu jam penerbangan tidak jadi soal, ada banyak alasan, mengapa harus tidur di bandara, salah satunya bukan karena tidak punya uang untuk menginap tetapi karena tidak ingin ketinggalan pesawat dikarenakan jarak dari kota ke bandara yang jauh, misalnya. Jangan salah, bandara diuar sana jauh lebih nyaman.

Biasanya para backpacker jika sendirian akan memilih dorm/capsule baik female, male maupun campur. Jika campur ya anggap saja beruntung bisa kenalan dengan tetangga (bule). Jangan lupa bawa gembok+kuncinya jika Anda ingin menyewa locker (rata-rata mereka tidak menyediakan gembok). Namun, jika Anda bertiga, mungkin Anda bisa memilih triple room atau family room dengan kamar mandi didalam, lumayan bisa share cost dan tidak terusik dengan tamu yang lain. Ada baiknya memilih hostel, guest house, yang menyediakan sarapan pagi, lumayan menenangkan pikiran Anda.

Oya, cari tahu juga rating hostel atau hotel tersebut, biasanya saya memilih 7 keatas untuk kenyamanan. Memang benar, ada yang bilang hanya buat tidur yang biasa aja, ya mangga aja. Tapi pengalaman saya, tidur juga bagian dari relaxasi, ketika mendapati tempat yang nyaman, akan lebih cozy, hehe... jadi jika Anda menemukan hotel dengan luxury style tapi harga miring, kenapa gak? Jangan lupa booking hostel/hotel jauh-jauh hari (biasanya mendekati hari H suka naik) dan go show jauh lebih mahal bahkan suka untung-untungan dapat atau tidaknya, apalagi kalau weekend. Kalaupun ingin extended, pastikan harganya masih sama.

f.Culture, mungkin ini sedikit belajar saja supaya tidak kaget pada saat kita adaptasi ditempat yang asing, yang sama sekali belum pernah kita datangi. Pastikan jangan sampai kena scam atau semacam penipuan pada turis (kita). Biasanya di jantung kota, tempat dimana banyak spot wisata, mereka menawarkan paket-paket tour sehari atau dua hari. Selalu waspada dengan orang asing dan yakin pada itinerary yang telah dibuat.

g.Tempat makan halal, menjadi penting dan sangat dianjurkan mencari informasi tentang hal ini, kalau perlu gunakan aplikasi pada handphone Anda tentang restoran halal.

3.Itinerary, detail dan runut

Seperti halnya bikin rundown suatu acara, sedetail mungkin dan pastikan info tentang biaya-biaya sehingga selain memudahkan juga tidak membuat bengkak kantong Anda. Biasanya Anda suka lupa jika sudah berbelanja dan mencari oleh-oleh. Pastikan Anda menyisihkan budget sendiri untuk dua hal ini. Carilah tempat belanja dipasar tradisional atau market yang terkenal murah, jangan di mall, biasanya harga selisih 50 – 75%.

Kenapa perlu itinerary? Karena dari sini mengukur sukses dan tidaknya perjalanan Anda, dari sini kita bisa meringkas perjalanan yang seefektif dan seefisien mungkin. Selalu ada hal, tidak seperti yang kita bayangkan, tetapi fungsi dari itinerary (yang sebelumnya melalui tahapan riset tadi) upaya untuk meminimalisir kesalahan. Syukur-syukur Tuhan selalu merestui dan memperlancar perjalananmu, ini jauh lebih menyenangkan dan terkadang diluar dugaan, berkesan amazing gitu. Tetapi jika nyasar, jangan bersedih, jangan jadikan beban justru itu “seni-nya”. Setidaknya melatih kesabaran Anda, hehe.

4.Jangan lupa ransel, tas (day pack) dan segala ubo rampenya

Poin ini gak kalah seru. Ransel sebagai pengganti koper, alasannya simple saja, pada saat backpacker biasanya tidak mau terlalu ribet, dan lebih mengutamakan penggunaan kabin daripada bagasi yang justru akan memakan waktu lama (pada saat ambil) belum lagi kalau transit, ya kalau bisa bareng sampainya kalau beda hari atau nyasar yassalam deh. Day pack, biasanya kita gunakan untuk sehari-hari saat menemani perjalanan. Meskipun isinya hanya berupa kamera (dslr/pocket), botol minuman, jaket, paspor, dompet, uang cash (jangan lupa siapkan mata uang sesuai negara tujuan dari Indonesia) biasanya jauh lebih murah dan asli, karena terkadang dinegara tertentu ada sengaja menjual uang palsu.

Ubo rampe biasanya berisi baju, celana, kaos kaki, syal, topi, kacamata, sandal, colokan kaki 3 dll. Tidak perlu membawa laptop jika Anda bukan seorang jurnalis, hehe... ya buat amannya saja. Cukup handphone saja jika ingin update location, hehe.

Enjoy the journey, not only the destination! Semoga bermanfaat

Salam Ransel

Aya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun