[caption id="" align="alignnone" width="425" caption="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2012/02/1330238811402530910.jpg"][/caption] Seperti yg kita ketahui bersama bahwa arema terbelah menjadi dua yaitu Arema Indonesia yg berbadan hukum PT Arema Indonesia yang berkompetisi di Indonesia Premier League (IPL) dan Arema Cronous yang berkompetisi di Indonesia Super League (ISL), namun arema satu ini belum diketahui berbadan hukum apa. menanggapi dualisme ini PSSI memilih Arema Cronous yg berhak mengikuti liga unifikasi musim depan. Namun Arema Indonesia tidak menyerah dan tetap optimis akan lulus verifikasi PSSI. menanggapi optimisme ini CEO Arema Cronous mengungkapkan "Sudahlah, Arema IPL itu tuntas dan lebih baik tidur saja. Dulu penonton kita hanya 1.000 sampai 2.000 saja, mereka puluhan ribu. Kini saat kita (Arema Cronous) punya penonton banyak, mereka mau gabung. Sudahlah, kalau mati ya mati saja,". sangat terasa aroma dendam kesumat yg dikobarkan oleh Iwan Budianto ini. namun optimisme tetap diapungkan oleh Direktur operasional Arema Indonesia (Arema IPL) Haris Fambudy mengatakan “No comment. kita bicara verifikasi saja. Karena Semen Padang lolos AFC. Arema Indonesia (IPL) juga wakil Indonesia di AFC 2012 lalu,”. namun yang miris Arema Indonesia adalah salah satu dari klub yg tidak diperbolehkan mengikuti turnamen Play Off IPL untuk menentukan jatah 4 klub di liga unifikasi tahun depan bernama Indonesia Super League (ISL) dengan operator PT. Liga Indonesia. Mengetahui hal tersebut Haris tetap optimis "Djoko Driyono (sekjen PSSI-red) pasti mengerti lima aspek AFC dan FIFA. Jadi kita berpikir positif sajalah soal verifikasi Arema Indonesia (Arema IPL-red). Karena tahun 2012 lalu kita lolos main di AFC,” tegasnya. Arema IPL tidak diikutsertakan dalam play-off IPL, tambah Haris, dikarenakan PSSI akan langsung melakukan verifikasi kepada Arema. “Yang jelas kita optimistis Arema akan bisa berlaga di ISL,” katanya. Ok lah semua orang boleh optimis menghadapi ketidakpastian dari sepakbola nasional yg penuh intrik minim prestasi. Lebih baik langkah selanjutnya yang ditempuh oleh klub-klub IPL yg tidak diikutsertakan dalam Turnamen Play Off IPL ini bersama-sama melakukan gugatan ke CAS dikarenakan hak mereka untuk berkompetisi di kebiri oleh Federasi. Masalah legalitas pun, klub yg terbuang ini masih mengikuti liga resmi Federasi dan legalitas klub-klub ini tidak ada permasalahan mengingat badan hukum yg menaungi klub-klub ini jelas terdaftar di FIFA dan AFC. Mungkin LPIS selaku operator bisa membantu untuk mengurus gugatan klub-klub ini ke CAS. So tetap bangkit dan melawan atau mati tertindas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H