Awal Januari tahun 2023 sekolah aktif kembali setelah libur semester ganjil selama dua pekan. Â Guru yang bertugas piket menyambut hangat anak-anak yang berdatangan dari arah pintu gerbang sekolah. Â Senyum dan semangat terpancar di wajah mereka yang seolah menandakan rasa bahagia bisa bertemu kembali dengan teman-temannya di sekolah. Â Mereka saling bertegur sapa menghampiri satu sama lain untuk bercerita dan bermain bersama sebelum bel masuk berbunyi. Â
Tidak lama kemudian terdengar riuh suara tak tok tak tok di kelas dan halaman sekolah.  Rupanya suara tersebut berasal dari bunyi latto-latto yang dimainkan oleh anak-anak kami.  Latto-latto adalah mainan yang terdiri dari dua buah bola berbahan dasar plastik yang dikaitkan dengan seutas tali dan di atasnya ada cincin untuk memegang atau memasukkan jari tangan si pemain.  Cara bermainnya dengan mengayunkan tangan sehingga dua bola beradu dan menimbulkan bunyi. Â
Permainan ini memang sedang viral sejak Desember tahun lalu. Â Mainan jaman dulu (jadul) era tahun 80 - 90 an booming kembali. Â Bukan saja anak kecil yang gemar memainkan latto-latto, namun orang dewasa juga banyak yang mencobanya. Â Tidak jarang mereka mengadakan lomba bermain latto-latto, yang bolanya paling lama bergoyang akan menjadi pemenang. Â
Permainan latto-latto sebenarnya memiliki beberapa manfaat, diantaranya dapat melatih motorik anak karena harus bisa  menyeimbangkan gerakan dua bolanya dan mengalihkan anak dari bermain gadget.  Namun, latto-latto bisa berdampak buruk jika  tidak hati-hati saat bermain.  Benturan bola bisa mengakibatkan tangan menjadi lebam dan sakit, apalagi bila mainan tersebut terlepas dan menghantam bagian muka si pemain ataupun orang lain yang melihatnya, tentu dapat menimbulkan luka.Â
Selain itu, saat anak-anak memainkan secara bersamaan terdengar sangat bising dan mengganggu ketenangan serta konsentrasi belajar di sekolah. Â Para guru tentu tidak bisa setiap saat mengawasi anak-anak yang bermain latto-latto. Â Atas dasar pertimbangan tersebut dan rasa kuatir terhadap anak-anak, mereka dilarang untuk membawa latto-latto ke sekolah demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H