[caption id="attachment_78925" align="aligncenter" width="300" caption="sumber gambar: djunaedirdwordpress.com"][/caption]
Malam semarak oleh bintang
Namun tak satupun terlihat mengerlingkan cahayanya.
Mungkin ada satu bintang
terselip dibayangan bintang lain
ia siap mengerling untukmu
Cahaya itu tak nampak pada tatapanmu untukku
Kerlip itu kian menggemaskan dan kau semakin jauh menari
Jangan pernah patah semangat untuk meraihnya
semakin engkau mengejar, semakin dia akan mendekat
Kian sulit aku meraihmu, duhai kejoraku
Kilauan berlian sang kejora hanya nampak
kala kau jauh darinya
sangat indah menembus relung jiwa
Ya Tuhan
Akhiri saja semuanya
jangan biarkan fajar menjemput sepi
Menenggelamkan hati dan perasaanku terhadapnya
hingga keinginanku terkabul
Pada rasi rangkat itu kau bersandar
menenggelamkan tiap jiwa yg haus akan keindahan
dahaga itu tak mudah sirna
Tetaplah menjaga rasa rindumu
asa cintamu biarkan mengalir
menyapa kejora yang kau dambakan sekukuh apapun ketakpedulian kejora
kalau disapa dengan rasa berkali-kali
tembok tak acuhnya akan luluh
menerima angan rindumu
Tolong janganlah menjadi sebuah kerinduan
mejauh bukanlah jawab jika disini kau juga bisa sandarkan penatmu..
Tunjuk satu bintangmu
alirankan semangat cintamu
dan cahayanya akan memantul padamu
Kenapa lebih ingin disaksikan laksana bintang? jadilah permata yang kukenakan karna kilaunya lebih selalu dari bintang ingin aku menunjukmu
namun aku tak jua ingin lepas dari kemerdekaanmu, emansipasimu.. persaman hakmu.. ini bukan siapa yg lebih berhak... karena kita butuh semua ini
Jangan biarkan sinar itu kehilangan asa...
jagalah kilauannya yang memikat tatapan... sebersit tatapan yang penuh artinya tentunya tatapan teduh yang membius...
membuat semua orang tertegun restu menerimanya...
Bias sinarmu melebihi surya di pagi hari
menghangatkan jiwa dan indah menerangi cinta Kerlip sinarmu membuat hidupku penuh warna kau tak sekedar pandangan hidup..dan impian hidup... lebih dari itu jadilah pegangan hidupku..
Rembulan terlihat tersenyum puas mentertawakan kemelut sepi
Sungguh aku sangat terlalu padamu terlalu cinta... terlalu sayang..
terlalu membutuhkan..
sudi kiranya kau menjadi bintang dilangit kamarku..
disudut hatiku..
pada cahaya mataku..
Bintang akan selalu menjadi bintang,
penuh pijar keindahahn...
Ia akan selalu menerangi kelam jiwa
dan aku pemilik bintang di keningmu... dipipimu.. disenyummu... disetiap sudut tentangmu...
***
Para Bintang Malam:
Lala Sangkak LaRanta
Deasy
Refo
Dewi Solihat
**
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H